Daerah Terdampak Banjir di Riau Diminta untuk Tetapkan Status Siaga Darurat

Daerah Terdampak Banjir di Riau Diminta untuk Tetapkan Status Siaga Darurat

Riaumandiri.co - Pemerintah Provinsi Riau, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, terus memantau kondisi banjir yang terjadi di seluruh Kabupaten Kota, saat kondisi curah hujan yang terjadi di Riau, termasuk memantau kondisi sungai Kampar, setelah dibukanya spilway PLTA Koto Panjang, Kampar.

Kepala BPBD Riau, M Edy Afrizal, mengatakan, sejauh ini yang telah menetapkan status siaga banjir baru Kabupaten Rokan Hilir, namun status tersebut sudah berakhir pada tanggal 30 November lalu.

Selanjutnya Kabupaten Bengkalis statis Siaga Banjir hingga 31 Desember, dan Rokan Hulu baru mendapatkan info akan menetapkan status siaga banjir.


“Jadi baru beberapa daerah yang telah menetapkan status siaga, itupun Rohil sudah berakhir. Kalau Bengkalis mereka menetapkan status tanggap darurat. Status siaga darurat banjir minimal dua darah menetapkan, setelah itu baru kota menetapkan status siaga banjir untuk Provinsi,” ujar M Edy Afrizal, Kamis (14/12).

“Untuk Kampar sampai sekarang belum ada menetapkan status siaga banjir, seharusnya ditetapkan apalagi Kampar juga rawan terhadap banjir, di sepanjang aliran sungai Kampar. Banjir yang terjadi sekrang di Kabupaten Pelalawan di Mantulik, kemudian Rohul itu di Sontang. Bengkalis di Pinggi, itu yang baru kami dapat laporan banjir,” tambah Edy.

Dijelaskan Edy, pihaknya terus memantau kondisi banjir yang terjadi diseluruh wilayah, termasuk mengirim bantuan bagi masyarakat terdampak, seperti makanan siap saji, gula, teh, dan makanan lain termasuk selimut.

Sedangkan untuk tenda bagi pengungsi masih disediakan oleh Pemkab masing-masing, BPBD Riau sendiri juga menyediakan jika dibutuhkan oleh daerah yang terjadi banjir. Untuk itu perlu penetapan status siaga bg kor dari daerah, agar Provinsi bisa mengirimkan bantuan-bantuan bagi masyarakat. 

“Ini akan kita evaluasi terus, akan kita lakukan koordinasi dan laporkan ke Gubernur terkait dengan status banjir, kalau sudah ada dua Kabupaten. Di Riau ini punya 4 sungai besar, Indragiri, Siak, Kampar dan Rokan. Jika banjir diwilayah Kampar nanti dampaknya akan sampai ke Pelalawan karena satu aliran.

Rokan Hulu masuknya nanti ke Rohil, kalau curah hujan tinggi di Sumbar dan Sumut akan berpengaruh kiriman air, dari Sumbar dan Sumut,” jelasnya. 

“Daerah rawan banjir lainnya seperti, Bengkalis, Dumai karena lebih di pengaruhi curah hujan tinggi dan air pasang, biasanya waspada rawan banjir rob di bulan Desember. Kalau di Pekanbaru, banjir terjadi mungkin hanya pada drainase yang kurang baik, jika terjadi banjir dan curah hujan tinggi. Saluran air tidak bisa menampung debit air yang ada,” kata Edy Afrizal. 

Sementara itu, disinggung terkait dibukanya spilway PLTA Koto Panjang, apakah berpengaruh terhadap masyarakat yang berada di aliran Sungai Kampar, Edy menyampikan sampai saat ini belum ada dampaknya.

"Belum ada dampaknya, curah hujan di Riau tidak begitu tinggi, kalau tiap hari hujan bisa saja berdampak terhadap sungai Kampar yang ikut meluap. Tapi masyarakat harus tetap waspada, dengan kondisi cuaca saat ini,” ungkapnya.