Ada Mafia Honorer, Komisi II DPR: Harus Lakukan Investigasi dan Verifikasi CASN

Ada Mafia Honorer, Komisi II DPR: Harus Lakukan Investigasi dan Verifikasi CASN

RIAUMANDIRI.CO - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang mendesak Kepala Kantor Regional VI BKN Medan memverifikasi secara ketat seluruh pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) tes CASN 2023.

Pasalnya, diduga ada mafia tenaga honorer yang mengambil kesempatan dalam penerimaan seleksi aparatur sipil negara (ASN) tersebut, baik CPNS maupun calon pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Diketahui, praktik mafia tenaga honorer bermunculan seiring dibukanya penerimaan calon aparatur sipil negara (CASN) baik formasi CPNS maupun PPPK. Terlebih akan adanya penghapusan tenaga honorer sehingga urgensi untuk lolos seleksi tes di tahun ini semakin meningkat.

Junimart Girsang dengan tegas meminta pemerintah, termasuk masing-masing Kantor Regional BKN untuk melakukan verifikasi serta pengawasan ketat.

:Minat untuk menjadi ASN saat ini sangat tinggi sekali dikarenakan adanya wacana dari Pemerintah untuk penghapusan tenaga honorer. Dampaknya, mafia tenaga honorer yang berupaya meloloskan," katanya usai memimpin Kunjungan Kerja Spesifik di Kantor Regional VI BKN Medan, Jumat (01/12/2023).

“Saya telah menyampaikan beberapa kali kepada Menteri PAN-RB supaya dilakukan investigasi audit, bekerja sama dengan BPKP. Kasus mafia tenaga honorer ini harus segera ditangani," ulas Junimart.

Menurut Junimart, berdasarkan laporan yang diterimanya, tenaga honorer yang diajukan ke pusat ternyata bukan tenaga honorer yang memang telah mengabdi di instansinya. Ini perlu menjadi catatan untuk Kantor Regional BKN untuk membantu memverifikasi serta mengawasi secara ketat jangan sampai terjadi hal seperti ini.

Menurut Junimart, para mafia tenaga honorer itu melancarkan aksinya seperti sebuah sindikat. Sehingga, hal ini merupakan kejahatan yang tentu harus ditindak tegas.

Junimart menekankan perlunya penyelidikan serta investigasi segera dilakukan baik dari Pemerintah maupun  stakeholder terkait supaya hal-hal semacam ini tidak semakin berkembang dan menjadi momok bagi masyarakat Indonesia, terutama tenaga honorer yang memang benar-benar mengabdikan diri.

“Verifikasi tenaga honorer ini sangat penting karena mafia tenaga honorer pastilah sebuah sindikat yang aksinya dilancarkan oleh banyak pihak. Ini adalah sebuah pelanggaran, dan jelas harus segera ditindak. Kami minta segera lakukan investigasi, tindak tegas pelaku serta oknum-oknum terlibat,” tutup Junimart kepada Parlementaria. (*)



Tags ASN