Biaya Haji 2024 yang Harus Dibayar Jemaah Rp56 Juta

Biaya Haji 2024 yang Harus Dibayar Jemaah Rp56 Juta

RIAUMANDIRI.CO - Komisi VIII DPR RI dan pemerintah sepakat Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 1445 H/2024 Rp93 juta dan yang dibebankan kepada setiap jemaah Rp56 juta.

Hal tersebut berdasarkan keputusan rapat Panitia Kerja (Panja) BPIH Komisi VIII DPR RI dengan Kementerian Agama (Kemenag), Senin (27/11/2023), seperti disampaikan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid.

"Biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) yang harus dibayarkan jemaah sebesar Rp56 juta yang meliputi biaya penerbangan, akomodasi di Mekkah dan Madinah," jelas Abdul Wachid.

Adapun selebihnya, sebesar Rp37 juta atau 40 persen, bersumber dari nilai manfaat keuangan haji yang selama ini dikelola Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

Sebelumnya Kemenag mengusulkan BPIH 2024 sebesar Rp105 juta. Namun usulan Kemenang itu dinilai Komisi VIII DPR RI sangat membebani jemaah. Sehingga Panja Komisi VIII mendesak pemerintah dan dapat disepakati bahwa BPIH Rp93 juta.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menegaskan bahwa dalam penyelenggaraan haji pihaknya bersama pemerintah melalui Kemenag akan memastikan untuk menjaga dan meningkatan pelayanan bagi para jemaah haji tahun 2024.

Terkhusus untuk konsumsi jemaah haji, Ace memastikan menyesuaikan anggaran yang ada sehingga para jemaah mendapatkan makan yang layak dan tepat waktu.

“Yang harus kami sampaikan bahwa insyaallah untuk haji tahun depan ini, kami memastikan bahwa didalam anggarannya ada makan pagi, makan siang, dan makan malam. Dan proses distribusinya harus tepat pada waktunya sehingga kekhawatiran adanya makanan yang basi itu bisa diantisipasi dengan distribusi yang tepat,” kata Ace.

Selain memastikan terdistribusi tepat waktu, juga makanan yang disediakan nantinya disesuaikan dengan selera Nusantara. Sehingga diharapkan makanan yang disajikan dapat diterima oleh para jemaah.

”Kami juga memastikan makanan yang disediakan juga harus betul-betul selera nusantara, artinya tergantung dari misalnya dari daerah Jawa Barat itu makanannya ya diperbanyak misalnya makanan Sunda,” sambung Ace.

Legislator Dapil Jawa Barat II ini juga menekankan pada puncak ibadah haji, Ace juga meminta pemerintah untuk memastikan jemaah haji mengonsumsi makanan yang dapat menjaga hingga menambah stamina.

"Kami ingin tekankan misalnya pada saat menjelang arafah, muzdalifah, dan mina. Para jemaah harus dipastikan bahwa mereka mengkonsumsi makanan yang betul-betul bisa menjaga stamina mereka karena itu merupakan puncak ibadah haji dan sekali lagi tentu saja distribusinya juga harus tepat waktu gitu ya, itulah sisi-sisi yang kami tekankan tadi kepada pihak pemerintah,” tutupnya. (*)