Petani Keramba Siaga Pasca Pembukan Pintu Pelimpahan PLTA Koto Panjang

Petani Keramba Siaga Pasca Pembukan Pintu Pelimpahan PLTA Koto Panjang

Riaumandiri.co - Pasca dibukanya 3 pintu pelimpah (Spilway Gate) Jumat (24/11) siang setinggi 40 Cm oleh Unit Layanan Pembangkit Listrik Tenaga Air (ULPLTA) Koto Panjang, kondisi permukaan air sungai Kampar mulai mengalami kenaikan hingga 30 Cm seperti yang terpantau Ahad (26/11) sore.

Kenaikan air mulai diantisipasi oleh para pelaku usaha Keramba Apung di sepanjang sungai Kampar, terutama yang berada dekat dengan bendungan PLTA Koto Panjang seperti di Desa Padang Tarap, Kecamatan Kuok.

Para petani keramba mulai siaga dengan membersihkan tebing sungai untuk tempat memindahkan keramba jika permukaan air terus mengalami kenaikan.


"Selain persiapan tempat pemindahan tali dan lokasi keramba, pembersihan juga sebagai dari menghindari rusaknya jaring," ungkap Pajri, Petani keramba Ikan Nila di Padang Tarap, Ahad sore.

Sementara itu Badan Pananggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar mulai bergerak cepat dengan mendirikan Posko Siaga Banjir di Lapangan Merdeka Bangkinang Kota, sejak Jumat lalu.

Kepala Pusdalops BPBD Kampar Edi Chandra mengungkapkan pihaknya juga instens melakukan sosialisasi dan himbauan kepada warga masyarakat terutama yang berada di pinggiran sungai serta lokasi wisata air seperti Sungai Golombang.

"Sosialisasi juga kita lakukan ke pemilik keramba ikan, dan besok kita akan koordinasikan dengan Forkopimda jika ada misalnya dari teman-teman TNI Polri yang mau bergabung memberikan sosialisasi," ungkap Chandra.

Ia menilai saat ini pembukaan 3 Pintu Pelimpah belum berdampak signifikan, namun intensitas hujan yang cukup tinggi di Kampar menjadi perhatian BPBD Kampar.

"Intensitas hujan yang lumayan tinggi yang membuat anak-anak sungai mulai penuh, itu juga yang membuat kita lebih intens lagi melakukan sosialisasi terutama sekali bagi orang tua untuk mengawasi buah hatinya, kita juga himbau dari pihak desa untuk terus melakukan sosialisasi," paparnya.