Aliansi Wartawan Sawit Indonesia Resmi Dideklarasikan di Bali

Aliansi Wartawan Sawit Indonesia Resmi Dideklarasikan di Bali

RIAUMANDIRI.CO - Puluhan wartawan dari berbagai media di tanah air mendeklarasikan terbentuknya Aliansi Wartawan Sawit Indonesia (AWSI) di sela pelaksanaan Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) and 2024 Price Outlook ke-19 di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua Bali, Jumat (3/11). Deklarasi ini bertujuan untuk membentuk wadah bagi para wartawan yang fokus menulis tentang isu-isu sawit yang menjadi icon negara.

AWSI dihadiri oleh berbagai tokoh penting di sektor sawit, seperti Ketua Umum DPP Apkasindo Gulat ME Manurung, Ketua Umum DPP Samade Tolen Ketaren, Ketua Umum DPP Aspek-Pir Setiyono, Ketua Aspek-Pir Riau Sutoyo, Wakil Ketua Umum GAPKI, Satrija B. Wibawa, Bidang Komunikasi GAPKI, Fenny Sofyan dan Guru Besar IPB Prof. Sudarsono Sudomo.

Ketua Umum Pengurus Pusat AWSI, Abdul Aziz, mengatakan bahwa AWSI hadir untuk menjadi ruang bagi para wartawan untuk meng-update informasi maupun meng-upgrade ilmu soal sawit, baik yang ada di ibukota negara, maupun di daerah.

“Sawit telah menjadi icon negara. Dengan luasan kebun yang telah mencapai 16,38 juta hektar, perkebunan ini telah menjadi pemasok devisa negara terbesar, mencapai lebih dari Rp500 triliun. Sekitar 24 juta keluarga telah menggantungkan perekonomiannya di sektor ini,” ujarnya Abdul Aziz dalam keterangan tertulis yang diterima riaumandiri.co, Sabtu (4/11/2023).

Aziz menambahkan bahwa sawit harus dijaga, khususnya dari sisi pemberitaan, karena banyak pihak yang tidak senang dengan sawit, baik di dalam negeri, maupun luar negeri.

“AWSI akan menempatkan diri pada porsinya, menjadi jembatan untuk menghadirkan berita-berita yang akurat dan edukatif tentang sawit. Tentu, kami akan selalu berpegang pada prinsip-prinsip jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab,” katanya.

Para tokoh sawit yang hadir menyambut baik kehadiran AWSI ini. Mereka berharap AWSI menjadi mitra strategis dalam menyuarakan isu-isu sawit yang selama ini sering terdisain negatif.

“AWSI ini tentu menjadi harapan kami petani sawit untuk menjadi bagian terpenting dari isu yang selalu muncul di media,” ujar Gulat.

Prof. Sudarsono juga mengapresiasi AWSI sebagai organisasi sepesifik sawit. Ia berharap AWSI dapat meningkatkan kapasitas para wartawan dalam menangkap fenomena sawit dan mengekspresikannya menjadi lebih baik.

“Dengan hadirnya AWSI, mereka akan bisa saling bertukar informasi, pikiran hingga kapasitas mereka akan bisa lebih merata dan meningkat. Dengan begitu, saat menangkap fenomena sawit, mereka akan bisa mengekspresikannya menjadi lebih baik,” ujarnya.