Riaumandiri.co - Emoji semangka akhir-akhir ini digunakan untuk melambangkan dukungan terhadap perjuangan masyarakat di Palestina. Penggunaan semangka ini untuk melambangkan bendera Palestina atas protes terhadap penyerbuan pasukan Israel ke Jalur Gaza, Jumat (3/11).

Krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza membetot perhatian masyarakat dunia akan simbol-simbol protes warga Palestina, termasuk semangka yang memainkan sejarah penting dalam sejarah Palestina.

Penggunaan semangka sebagai simbol protes warga Palestina dimulai pada Tahun 1960-an. Selama perang enam hari terjadi antara Israel dengan negara tetangganya, seperti Mesir Suriah, dan Yordania, pemerintah Israel melarang pengibaran bendera Palestina di perbatasan, dikutip dari Bon Appetit.

Larangan ini bertujuan untuk mencegah timbulnya rasa nasionalisme warga Palestina dan Arab. Larangan berlanjut hingga Tahun 1993 saat tercipta Perjanjian Oslo yang melonggarkan pembatasan kepada warga Palestina di Israel.

Pengibaran bendera Palestina dianggap sebagai pelanggaran pidana yang membuat masyarakat menggantikannya dengan semangka.

Buah semangka yang berwarna merah, kulitnya yang hijau-putih, dan biji hitamnya melambangkan semua unsur warna dalam bendera Palestina, dilansir dari Time.

Bendera Palestina sendiri terdiri dari tiga warna dari tiga garis horizontal yang sama (hitam, putih, hijau) dengan segitiga merah di samping, dilansir dari Aramco World. Bendera Palestina menggunakan warna dari Pan-Arab untuk mewakili negara dan warga.

Hitam mewakili standar hitam yang digunakan oleh Kekhalifahan Rasyidin (empat sahabat Nabi Muhammad) dan Abbasiyah, putih merupakan warna dinasti Kekhalifahan Umayyah dan Fatimiyah, hijau yang identik dengan Islam, serta merah melambangkan bendera pemimpin Islam di Andalusia, menandakan kemenangan suku Muslim Arab di Afrika Utara dan Spanyol.

Negara lain yang menggunakan bendera serupa adalah Irak, Sudan, dan Yordania. Semua bendera tersebut mengambil inspirasi dari Pemberontakan Arab melawan pemerintahan Ottoman.

Bendera Palestina pertama kali digunakan oleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada 1964 sebelum akhirnya dilarang oleh Israel.

Sumber : CNN Indonesia

Editor : Akmal