Bermodal Enam Sapi, Masyarakat Bisa Naik Haji

Bermodal Enam Sapi, Masyarakat Bisa Naik Haji

SIAK HULU (HR)- Bupati Kabupaten Kampar, Jefry Noer, menargetkan seluruh masyarakat, khususnya yang beragama Islam naik haji, sebagai penyempurnaan Rukun Islam, salah satunya dengan menjalankan program pemeliharaan enam ekor sapi.

"Kalau sudah bisa naik haji, artinya seluruh masyarakat Kampar adalah orang-orang yang mampu. Karena dalam Rukun Islam ke lima, disebut yang naik haji adalah wajib bagi yang mampu," kata Jefry, Minggu (10/5).

Jefry menjelaskan, untuk merealisasikan hal tersebut, Pemkab Kampar melaksanakan berbagai program kesejahteraan masyarakat secara merata. Salah satunya Program Rumah Tangga Mandiri Pangan Energi (RTMPE). Masyarakat diajarkan memanfaatkan lahan seluas 1.000 meter persegi, namun mendatangkan hasil berlimpah.

Di atas lahan yang telah dibangun di kawasan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Karya Nyata, Kubang Jaya, Siak Hulu, Kampar itu, masyarakat diajarkan memelihara sapi. Dengan enam ekor sapi yang dipelihara, menghasilkan uang berlimpah. Kotoran padat dapat diolah menjadi biogas yang mencukupi kebutuhan energi rumah tangga mandiri.

Selanjutnya untuk urine enam sapi tersebut, juga menghasilkan 500 hingga seribu liter yang dapat diolah menjadi pupuk berkualitas biourine. Biourine dapat dijual dengan harga Rp15 ribu hingga Rp25 ribu per liter sehingga mendatangkan pemasukan bagi keluarga mandiri lebih dari Rp6 juta setiap bulannya.

Hanya dari enam ekor sapi tersebut, juga menghasilkan pupuk berat yang baik bagi tanaman dan dapat dijual dengan harga Rp1.000 per kilogram dengan hasil rata-rata lebih satu ton setiap bulannya.

Sapi itu, kemudian juga akan dikawinkan baik secara alami maupun suntik, hingga setiap tahunnya menghasilkan enam ekor anak. Jika tiga tahun saja, maka sudah menghasilkan 18 ekor yang tentunya dapat dijual dengan harga bersaing.

"Bayangkan jika satu ekor sapi saja seharga Rp12 juta, dikalikan 18 ekor. Maka seluruh masyarakat di Kampar akan mampu menunaikan haji seperti yang diwajibkan," kata Jefry.

Selain sapi, di atas lahan hanya seribu meter persegi itu masyarakat juga diajarkan untuk memelihara ratusan ayam petelur dalam satu kandang. Potensi penghasilan telurnya mencapai 50-65 butir per bulan yang dapat dijual dengan harga Rp1.000 hingga Rp2.000 per butir.

Selain itu, di atas lahan hanya seribu meter persegi, masyarakat juga diajarkan untuk memelihara ikan lele dalam kolam yang sederhana dan menanam berbagai jenis sayuran termasuk cabai dan bawang merah, serta jamur. Diperkirakan hasil yang akan didapat untuk satu keluarga mandiri itu maksimal mencapai Rp25 juta per bulan.***