OJK Bersama BSI Indonesia Paparkan Literasi Keuangan Kepada Mahasiswa

OJK Bersama BSI Indonesia Paparkan Literasi Keuangan Kepada Mahasiswa

Riaumandiri.co - Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Syariah Indonesia beri edukasi literasi keuangan  pada mahasiswa universitas Muhammadiyah Riau Selasa (3/10).

Edukasi tersebut disampaikan dalam seminar Nasional Ekonomi Bisnis dan Akuntansi  dengan tema Scaling Trust in Digital Word "peran dunia industri dalam mendukung inklusi keuangan" yang berlangsung digedung Aula Rektorat Universitas Muhammadiyah Riau.

Analist senior deputi direktur perencanaan pengembangan evaluasi literasi dan edukasi keuangan OJK Bambang S Antariksawan memamparkan pentingnya literasi keuangan sebelum melakukan investasi.


"Literasi yang baik akan mengeduksi dengan pengetahuan yang cukup untuk memproteksi diri dari investasi-investasi bodong dan sebagai otoritas jasa keuangan kami memberikan pengetahuan tersebut agar masyarakat dan para mahasiswa mengetahui pertimbangan apa saja yang perlu dilakukan ketika akan berinvestasi," paparnya 

Bambang juga memaparkan materi penjelasan edukasi keuangan mulai dari pendidikan usia dini hingga perencanaan keuangan di buku pengantin baru

"Kami dari OJK juga  melakukan edukasi keuangan   dari pembelajaran dari paud hingga bahkan sampai kebuku persiapan pengantin baru kita juga buat edukasi perencanaan keuangannya karena biasanya ketika kita sejahtera dari sisi ekonomi maka hal-hal yang lainnya akan mengikut," jelas Bambang.

Perencanaan keuangan yang baik dapat diilustrasikan dengan mengalokasikan dana sesua dengan kebutuhan seperti 10% untuk alokasi biaya sosial termasuk didalamnya zakat sedekah dan dana sosial lainnya, kemudian 20% biaya tabungan,investasi proteksi, 30% cicilan hutang dan 40% biaya rumah tangga.

Sementara itu PJ. IT Security QA dan projek departemen head Aditya Budi Trapsilo memaparkan materi perkembangan perbankan berbasis digital.

"Diera digital saat ini  perbankan juga ikut berubah berkembang mengikuti tren digital, suka ataupun tidak transaksi Digital memberikan manfaat dan kemudahan bagi kita dalam bertransaksi lebih praktis dan efesien, transaksi Digital dapat berupa mobile banking, Qris, debit/kredit , ATM dan lain sebagainya," papar Aditya.

Namun dibalik manfaat dan praktisnya transaksi digital terdapat pula tantangan tranformasi ke transaksi digital  Tantatangan tersebut berupa ancaman keamanan Siber.

"Ancaman keamanan Siber tersebut seperti phising atau merekayasa sebuah kondisi dengan tujuan adalah mentransfer identitas pribadi yang menyasar pada user atau pengguna akun aplikasi keuangan digital biasanya berupa url atau link yang dikirim dan ketika kita masuk ke link tersebut kita diarahkan untuk mengisi data diri kedua yakni Skimming dimana pelaku dapat mencuri data serta rekening yang ada didalam ATM dengan menduplikat ATM dan mengambil dana dari ATM korban," jelasnya.

Aditya juga memaparkan tips dalam menghindari ancaman Siber phising dengan 4 tips yakni jaga mata apabila mendapat link pastikan pada ujung  link tersebut jika terdapat penjelasan not secure dan tanda seru link maka lebih baik untuk menghindari dikarna link seperti itu tidak dilengkapi dengan website yang mumpuni yang kedua jaga pikiran jangan mudah percaya yang ketiga jaga tangan dengan Tika mengklik sembarangan link yang didapat dan yang keempat jaga kerahasiaan jangan memberikan data pada media tanpa penguncian.

Diharapkan dengan adanya seminar Nasional Ekonomi Bisnis dan Akuntansi  dengan tema Scaling Trust in Digital Word "peran dunia industri dalam mendukung inklusi keuangan" dapat menambah pengetahuan para mahasiswa dalam mendukung percepatan inklusi keuangan Indonesia kedepannya.