Kakek 'Predator Seks' Diringkus, Korban Tiga Bocah

Kakek 'Predator Seks' Diringkus, Korban Tiga Bocah

Riaumandiri.co -Kakek Ajo terpaksa mendekam dalam sel tahanan Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Tampan, pria yang memiliki nama asli Samsir (64) itu diduga telah melalukan pencabulan terhadap anak perempuan yang masih dibawah umur.

Kapolsek Tampan Kompol Asep Rahmat menyebut bahwa korban dari Kakek Ajo itu tidak hanya satu bocah saja, melainkan ada tiga bocah yang menjadi korban, diantaranya inisial IC (5), JA (9), BR (12).

Awal mula terungkap, jelas Kompol Asep, ketika salah satu korban bercerita kepada orang tua bahwa dirinya mendapat perlakuan yang tidak senonoh dari Kakek Ajo. Nafsu bejat itu dilakukan di dalam kamar mandi Masjid.


"Di dalam kamar mandi masjid di Kecamatan Tuah Madani pada Kamis 24 Agustus 2023 kemarin," kata Kompol Asep saat ekspos ungkap kasus didampingi Kanitreskrim Polsek Tampan AKP Aspikar, Kamis (14/9).

Kakek Ajo membujuk bocah tersebut dengan uang jajan, disaat ingin mencabuli bocah itu akan diberi uang jajan yang bervariasi ada Rp1000 hingga Rp5000. Dan sebelum diberikan, Kakek Ajo akan mengajak bocah ke dalam kamar mandi.

"Di dalam kamar mandi itu yang bersangkutan melakukan pencabulannya, memasukan jarinya, mencium pipi dan meremas-remas tubuh anak yang menjadi korbannya," papar Kompol Asep.

Target dari aksi bejat Kakek Ajo, sebut Kompol Asep, ialah anak-anak warga setempat yang kerap bermain di sekitar masjid tersebut. Kakek Ajo memilih waktu usai solat zuhur sebab dikala itu anak-anak ramai bermain.

Hasil interogasi, Kakek Ajo ini telah melakukan puluhan kali aksi pencabulan terhadap anak-anak yang berada ditempat tinggalnya. Ada kemungkinan bocah lain yang menjadi korbannya.

"Ini sudah bisa dikategorikan predator seksual, yang bersangkutan ini sepertinya sudah kelainan seks, sudah pedofil ini. Kemungkinan masih ada korban lain yang belum terungkap," paparnya.

Untuk itu, Kompol Asep mengingatkan para orang tua untuk mewaspadai pergaulan anak-anaknya sebab bahaya yang sama bisa dialami oleh anaknya yang dilakukan pelaku predator seksual lainnya.

"Seluruh warga yang memiliki anak kecil harus waspada, teror seksual kepada anak ini tidak mengenal waktu dan tempat. Bisa jadi masih ada pelaku lainnya yang mengintai," pungkasnya.