Komisi X DPR: Audit Sistem Keselamatan Hotel

Komisi X DPR: Audit Sistem Keselamatan Hotel

RIAUMANDIRI.CO - Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira menekankan agar para pengelola tempat penginapan mengutamakan audit pemeliharaan preventif untuk seluruh sarana dan prasarana secara berkualitas sekaligus berkala, baik yang digunakan pengunjung dan staf.
 

"Audit sistem keselamatan juga perlu di sektor pariwisata khususnya hotel, meliputi keselamatan lift, adanya alarm kebakaran hingga kesiapan jalur evakuasi saat adanya bahaya. Ini juga akan memberikan rasa aman bagi wisatawan" papar Andreas  melalui rilis, Selasa (5/9/2023).

Bukan hanya itu, Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu juga mendorong Pemerintah Indonesia mengadakan pelatihan khusus terkait keselamatan kerja kepada semua staf dan manajemen di sektor pariwisata secara berkelanjutan.

"Pemerintah juga harus memperkuat pengawasan terhadap kepatuhan hotel terhadap standar keselamatan yang berlaku. Ini harus mencakup sanksi yang ketat bagi pelanggaran," ungkapnya.

Sebagai anggota legislatif yang membidangi urusan pariwisata dan ekonomi kreatif itu, ia juga meminta manajemen sektor usaha pariwisata membuka ruang bagi karyawan untuk memberi masukan tentang fasilitas tempat wisata yang kurang memadai.

“Masukan dari karyawan dan pengunjung harus didengar dan menjadi evaluasi oleh semua manajemen sektor pariwisata agar jangan sampai kejadian yang tidak diinginkan dapat terjadi dan merugikan wisatawan,” tutup Andreas.

Andreas juga mengingatkan  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memperkuat aspek keamanan, keselamatan, dan pengawasan yang diterapkan dengan penuh komitmen di seluruh industri pariwisata.

"Kecelakaan di tempat-tempat wisata, terutama yang melibatkan korban jiwa, dapat merusak citra pariwisata daerah dan nasional. Hal ini harus menjadi perhatian serius Pemerintah dengan memastikan standar keselamatan dalam pelayanan di industri pariwisata,” tutur Andreas.

Berkaca dari temuan tersebut, Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu menilai perlu ada evaluasi SOP (standard operational procedure) di setiap lokasi wisata, termasuk tempat penginapan wisatawan. "Saya sangat menyayangkan kejadian kecelakaan putusnya tali lift di sebuah resort di Bali yang menewaskan sejumlah orang. Kejadian ini dapat membuat wisatawan merasa ragu dan khawatir tentang keamanan mereka selama berlibur," tuturnya.

Ia pun berharap kejadian ini menjadi perhatian bagi Kemenparekraf, utamanya mengenai pengawasan keselamatan di sektor pariwisata. Ia khawatir kejadian tersebut akan menyebabkan menurunnya minat wisatawan yang akan mempengaruhi perekonomi daerah dan nasional.

Sebelumnya, sebanyak lima orang karyawan Ayuterra Resort Ubud, Gianyar, Bali, tewas akibat lift yang dinaiki terjatuh pada Jumat (1/9/2023) lalu. Lift tersebut berjalan melintasi jalur rel sepanjang 65 meter dengan elevasi sekitar 40-45 derajat.

Dari hasil penyelidikan Polres Gianyar diduga terdapat kelalaian dari pihak manajemen hotel berupa tidak ditemukan rem darurat (emergency break) dan jaring pengaman (safety net) pada lift tersebut. (*)



Tags Wisata