HUT Provinsi Riau ke-66: Ekonomi Meningkat, Karhutla Masih Ada

HUT Provinsi Riau ke-66: Ekonomi Meningkat, Karhutla Masih Ada

RIAUMANDIRI.CO - Hari jadi Provinsi Riau ke-66 mengusung tema "Riau Bersatu dan Berkelanjutan". Tema ini menjadi suatu keharusan bagi seluruh masyarakat untuk mewujudkan Riau yang berdaya saing, sejahtera, bermartabat dan unggul di Indonesia, dengan penuh kreativitas dan inovasi.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Riau, Syamsuar, saat menyampaikan sambutan pada upacara HUT Provinsi Riau ke-66, di halaman Kantor Gubernur, Rabu (9/8/2023).

Gubri mengatakan, dalam beberapa tahun ini, pemerintah terus mengembangkan kualitas sumber daya manusia dan pengelolaan sumber daya alam untuk geliat pertumbuhan ekonomi yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat. Setelah tiga tahun lamanya, terus berusaha bertahan, bangkit, dan berhasil melawan pandemi Covid-19.

Selain fokus pada penanganan dan pemulihan dampak Covid-19, pemerintah dituntut untuk dapat berinovasi, dengan terus bersinergi menyatukan Visi dan Misi dalam mewujudkan pembangunan Provinsi Riau yang telah direncanakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2019-2024. Pada RPJMD tahun 2019-2024, pertumbuhan ekonomi Riau ditargetkan sebesar 3,75 persen.

"Alhamdulillah, ekonomi Riau Triwulan II 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,88 persen, melewati target yang telah ditetapkan. Provinsi Riau merupakan provinsi dengan PDRB terbesar ke-6 di Indonesia," ujarnya.

Dijelaskan Syamsuar, capaian pembangunan Provinsi Riau juga menunjukkan tren positif. Berdasarkan hasil analisis Indeks Williamson, Provinsi Riau pada tahun 2022 sebesar 0,281, lebih baik dari capaian tahun 2021 sebesar 0,285. Sedangkan untuk Indeks Gini Ratio pada tahun 2022, lebih baik dari pada target yang ditetapkan, yaitu sebesar 0,323 poin. Bahkan lebih baik dari capaian nasional sebesar 0,381 poin.

Sedangkan untuk laporan capaian realisasi investasi Provinsi Riau pada tahun 2022 termasuk ke dalam lima terbaik nasional, ditandai dengan realisasi investasi sebesar Rp82,5 triliun, telah mencapai 135,8 persen, dari target yang ditetapkan, yaitu sebesar Rp60,8 triliun dengan serapan tenaga kerja sebanyak 50.888 orang. Pada tahun 2023, realisasi investasi telah ditetapkan sebesar Rp90 triliun.

 Untuk realisasi Investasi sampai dengan Triwulan II, telah mencapai Rp49,1 triliun dengan serapan tenaga kerja sebanyak 33.218 orang. Tingginya Investasi di Provinsi Riau, berdampak pada Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Riau Februari 2023 sebesar 4,25 persen turun sebesar 0,15% poin dibandingkan dengan Februari 2022. TPT Provinsi Riau lebih rendah dari capaian Nasional, yaitu sebesar 5,45 persen,  kata Syamsuar.

Pada kesempatan tersebut, Gubri juga menyampaikan, pada tahun 2023, telah dilakukan peningkatan infrastruktur melalui pembangunan SPAM permukiman sebanyak 60 kawasan sebesar Rp20,1 Miliar, peningkatan kualitas lingkungan melalui penataan kawasan kumuh sebanyak 20 kawasan sebesar Rp10,2 Miliar. Melalui program peningkatan PSU telah dilakukan pembangunan jalan semenisasi sepanjang 306,6 Km sebesar Rp475,5 miliar dan drainase lingkungan sepanjang 88,4 Km sebesar Rp141,7 miliar.

"Selanjutnya, kami juga membentuk Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha Provinsi Riau, sebagai wadah rasa tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat untuk menyalurkan bantuan sosial dan jaminan sosial di Provinsi Riau. Alhamdulillah, berkat kerja sama kita, pada tahun 2022 kemiskinan ekstrem Riau tinggal sebesar 1,40 persen lebih rendah dibandingkan kondisi Nasional, yaitu sebesar 2,04 persen," jelasnya.

Karhutla di Riau

Terkait dengan penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Gubri menyampaikan, pada 13 Februari 2023 yang lalu, Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan melalui Keputusan Gubernur Riau Nomor Kpts.191/II/2023.

Menurutnya, jika dibandingkan tahun lalu, total luas Karhutla di Riau jauh menurun. Penurunan ini tidak terlepas dari peran Pemerintah Daerah bersama TNI, POLRI, BNPB, KLHK dan semua pihak yang bersinergi mencegah dan menanggulangi Karhutla.

Pemerintah Provinsi Riau telah berusaha untuk memberikan upaya yang terbaik dengan mengerahkan sumber daya yang dimiliki, dengan didukung dan didampingi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan segala upaya penanggulangan dengan tidak mengenal hari libur, seperti pengerahan Satgas Bidang Pemadaman Darat (TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD Damkar, Kelompok Masyarakat/MPA). Satgas Bidang Perawatan dan Pelayanan Kesehatan, Satgas Bidang Penegakan Hukum, Satgas Bidang Pemadaman melalui udara dengan menggunakan Water Bombing dan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

"Upaya yang dilakukan terus membuahkan hasil. Luasan lahan terbakar sejak tahun 2019 terus mengalami penurunan. Pada tahun 2019, luasan Karhutla 3.818,79 Ha, pada tahun 2020 1.337,55 Ha, pada tahun 2021 1.121,58 Ha, tahun 2022 1.046,85 Ha dan per 27 Juli 2023 tercatat seluas 862,89 Ha," katanya.

Usai upacara HUT Provinsi Riau ke-66, Gubri langsung meluncurkan Mushaf Al-Qur'an bernuansa melayu yang merupakan karya ornamen dari tokoh Riau, almarhum Tenas Effendy.

Mushaf bernuansa melayu ini tentunya sudah disetujui oleh Lembaga Pentashih Mushaf Al-Qur'an yang ada di Jakarta. Al-Qur'an yang mempunyai ornamen melayu gubahan almarhum Tenas Effendy ini dibagikan kepada Gubernur Riau yang terdahulu serta jajaran Forkopimda.

Kegiatan lain yang diadakan bersempena HUT Riau ini, juga dilaksanakan penandatangan bersama peresmian muatan lokal budaya Melayu Riau, yang ditandatangani oleh mantan Gubernur Riau, atau Gubernur pada masanya, diantaranya Rusli Zainal, Arsyadjuliandi Rachman, Saleh