21 SMK Negeri di Riau Terapkan BLUD

21 SMK Negeri di Riau Terapkan BLUD

RIAUMANDIRI.CO- Untuk meningkatkan layanan pendidikan, 21 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Provinsi Riau sudah menerapkan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

SMK BLUD adalah sebagai upaya penyelarasan persepsi arah baru pendidikan vokasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk seluruh program sekolah kejuruan.

Usaha penerapan BLUD di SMK bukan untuk profit oriented (mencari keuntungan materi), tapi sebagai peningkatan layanan pendidikan dan peningkatan kelulusan siswa SMK di Riau. 


Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, Kamsol melalui Kepala Bidang Pembinaan SMK, Arden Simeru mengatakan, terbentuknya BLUD di SMK ini karena selama ini sekolah sudah banyak menghasilkan produksi hasil praktek siswa. 

Hanya saja, lanjut Arden, selama ini hasil praktek siswa tidak dapat dipasarkan. Padahal potensinya cukup banyak dan layak untuk dipasarkan. 

"Makanya untuk itu kita bentuk BLUD, agar hasil praktek siswa ini dapat dipasarkan. Pembentukan BLUD ini tertuang dalam peraturan gubernur (Pergub) tentang BLUD di SMK. Nanti juga ada Pergub tarif BLUD SMK," kata Arden, Kamis (31/8/2023). 

Sebab menurut Arden, SMK yang memiliki bidang keahlian sudah mampu menciptakan atau membuat masing-masing layanan untuk dipasarkan. 

"Misalnya bidang mesin produksi para siswa sudah bisa membuat sparepart. Begitu juga yang kuliner, mereka sudah bisa membuat berbagai jenis makanan dan minuman sesuai standar dan tekstil juga bisa membuat batik. Itu semua itu bisa dipasarkan ke luar karena kita sudah punya BLUD," terangnya. 

Selain itu, dengan adanya BLUD maka bisa membantu sekolah memajukan sarana pendidikan. Sebab kalau selama ini  peralatan semuanya dibeli melalui APBD, kedepan bahan peralatan praktek siswa diharapkan bisa dibeli dari BLUD. 

"Artinya tingkat ketergantungan dengan APBD berkurang. Namun berkembangnya BLUD ini tergantung kreativitas sekolah dalam melihat potensi layanan yang bisa dikelola melalui BLUD. Tapi, BLUD ini orientasinya bukan pendapatan daerah, namun lebih peningkatan layanan pendidikan dan peningkatan kelulusan siswa. Karena kita berharap, SMK bisa menciptakan sumber daya manusia yang kompeten dan entrepreneur," tukasnya. 

Alih status SMK Negeri menjadi SMK BLUD adalah sebuah program Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy bahwa bentuk BLUD dinilai sangat cocok bagi SMK yang telah mampu mengembangkan 'teaching factory'. 

SMK yang sudah direvitalisasi dapat segera menjadi BLUD yang mampu menghasilkan. Hasil ini bisa digunakan untuk pemeliharaan dan pengembangan SMK itu.(ckp/ant)