Bank Indonesia Tingkatkan Kolaborasi dengan Media

Bank Indonesia Tingkatkan Kolaborasi dengan Media

Riaumandiri.co- Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau tingkatkan kolaborasi bersama media dengan laksanakan Capacity Building diikuti oleh 20 wartawan yang dilaksanakan di Yogyakarta, Jumat (25/8).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau Muhammad Nur mengatakaan, Kegiatan itu dinilai sangat penting dalam kondisi dunia saat ini dimana komunikasi memiliki peran yang sangat vital dalam penyampaian berita, tanpa media kebijakan yang dilakukan oleh Bank Indonesia jadi kurang efektif dan kurang difahami pelaku usaha dan masyarakat.

"Kegiatan ini merupakan hal yang sangat penting didalam kondisi didunia saat ini dimana komunikasi sangat berperan  sebagai penyampai informasi dalam pembuat peraturan dan kebijakan Bank Indonesia, dengan  meningkatkan komunikasi dan kerja sama dengan media agar program dan kebijakan yang dibuat bisa efektif diterima dan diketahui oleh masyarakat," jelas Nur.


Muhammad Nur juga mengucapkan terimakasih atas kerja sama yang baik antar Bank Indonesia dengan media. "Dengan bantuan para media yang mengubah data menjadi informasi yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat menjadi alasan penting mengapa Bank Indonesia harus berkolaborasi dengan para media," ucapnya.

Program Capacity Building ini merupakan langkah positif dalam meningkatkan kolaborasi antara BI dan media, sekaligus memastikan informasi ekonomi yang akurat dan mudah dipahami tersedia untuk masyarakat luas.

Media yang memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi yang akurat dan memahami konteks ekonomi nasional. 

Dengan meningkatkan pemahaman  tentang kebijakan dan tindakan BI,  diharapkan dapat menciptakan lingkungan informasi yang lebih berkualitas

Peserta Capacity Building merasa sangat diuntungkan dengan pengetahuan baru yang mereka peroleh. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan liputan media terkait ekonomi dan kebijakan moneter, sehingga masyarakat dapat memahami isu-isu tersebut dengan lebih baik.

Selain itu, peserta juga mendapat pemaparan dari narasumber yang berkompeten dengan memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana Bank Indonesia mengatasi tantangan ekonomi yang dihadapi dalam skenario berbagai krisis. Mereka diberikan akses langsung kepada para ahli di BI untuk bertanya dan berdiskusi tentang berbagai isu ekonomi yang sedang berkembang.

Para peserta mendapatkan paparan materi tentang kebijaka QRIS dari Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran

Bank Indonesia Arya Rangga Yogasati, memaparkan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai solusi pembayaran modern yang semakin mendominasi ekosistem transaksi keuangan di Indonesia.

" QRIS membantu mencatat keuangan baik sebagai marchat maupun konsumen sehingga tantangan paling besar ialah mengperkenalkan QRIS kepada masyarakat yang bukan milenial atau para pedagang pasar tradisional,tapi itu hanya masalah sebiasaan mungkin karena merasa lebih aman karna barangnya kelihatan. Tapi kalau dijelaskan Qris mempermudah tanpa harus pedang untuk stor uangnya secara Manual ke bank kita harus tampilkan dlu manfaatnya bukan hanya sosialisasi saja, apalagi dengan resiko bagi pemegang uang tunai hal tersebut yang perlu kita jelaskan ke mereka,"papar Rangga.

Selain itu, BI juga menyampaikan komitmennya untuk terus mengembangkan QRIS dengan fitur-fitur yang lebih canggih dan keamanan yang ditingkatkan. Mereka juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat tentang penggunaan QRIS untuk memastikan adopsi yang lebih luas.

Pada akhir kegiatan pertanyaan dari para awak media diajukan, dan BI memberikan klarifikasi lebih lanjut tentang implementasi QRIS di berbagai sektor usaha. Diharapkan, dengan pemahaman yang lebih baik tentang QRIS, masyarakat akan semakin nyaman dalam menggunakan metode pembayaran ini, yang akan mendorong pertumbuhan pembayaran digital di Indonesia.

Program Capacity Building ini merupakan langkah positif dalam meningkatkan kolaborasi antara BI dan media, sekaligus memastikan informasi ekonomi yang akurat dan mudah dipahami tersedia untuk masyarakat luas.

"Ini tugas BI dalam bidang pembayaran melakukan perkembangan UMKM perkembangan Syariah ini alasannya kami rutin mengadakan capacity building. Paling tidak bisa belajar dan dikelola menjadi lebih baik lagi wisata yang sudah ada walaupun itu bukan sebagai sektor utama Riau namun minimal bisa menjadi tempat wisata untuk masyarakat lokal. Dengan melakukan capacity building ini kita dapat lebih mendukung memberika kontribusi dan data untuk kemajuan potensi Riau," pungkasnya.