Cabai Jadi Penyumbang Inflasi Tertinggi di Riau

Cabai Jadi Penyumbang Inflasi Tertinggi di Riau

RIAUMANDIRI.CO-  Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat perkembangan inflasi gabungan  tiga kota di Provinsi Riau Juni 2023, inflasi M to M sebesar 0,20%, inflasi Tahun kalender sebesar 0,92%,inflasi, Y to Y sebesar 2,37%, pada Juni 2023 cabai sebagai komoditas yang memberikan andil tertinggi yakni 0,10, diikuti oleh ayam hidup 0,04, nasi dan lauk 0,03, daging ayam ras 0,02,Mobil 0,02, dan komoditas bawang putih sebesar 0,01, Senin (3/7).

Penanggungjawab Kegiatan Fungsi Statistik Distribusi BPS Provinsi Riau Fitri Hariyanti mengatakan, Pekanbaru sebagai kota nomor urut 14 pada Juni 2023.

"Pekanbaru sebagai kota nomor urut 14 pada Juni 2023 dengan nilai Inflasi sebesar 0,20 % dari 24 kota yang ada di pulau sumatera, kemudian Sibolga menjadi kota dengan inflasi tertinggi sebesar 0,62%, Metro penyumbang inflasi terendah yakni 0,01% dan Kota Padang Tanjung Pandang dengan deflasi sebesar 0,03%,". Paparnya .


Selanjutnya Nilai Tukar Petani merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli  petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan  barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.  Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli  petani.

"Untuk NTP pada Juni 2023 sebesar 145,35 nilai tersebut mengalami penurunan 4,20%, kemudian indeks harga terima petani sebesar 167,50% nilai tersebut juga menurun 4,07% dengan komoditas penyumbang yakni Kelapa sawit, cabai merah, cabai rawit dan pinang," ujarnya.

Nilai tukar usaha petani per Juni 2023 mengalami penurunan dibanding dengan Mei 2023.

"Nilai tukar usaha petani  Juli 2023 sebesar 140,20 nilai tersebut menurun 4,29 dibanding Mei 2023 dengan nilai harga indeks terima petani sebesar 167,50 nilai tersebut juga turun sebesar 4,07%,".

Selanjutnya perkembangan pariwisata Mei 2023 Provinsi Riau, kunjungan wisman mencapai 3776 kunjungan perbandingan M to M mengalami penurunan 4,75% dan perbandingan  Y to Y 164,24% dengan nilai rata-rata lama menginap tamu asing dan domestik 1,23 hari dengan perbandingan M to M sama 0,0 poin dan perbandingan Y to Y menururn 3,06 poin.