Mulyanto Ingatkan Menteri ESDM Tak Lakukan Kebohongan Publik

Mulyanto Ingatkan Menteri ESDM Tak Lakukan Kebohongan Publik

RIAUMANDIRI.CO - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mengingatkan Menteri ESDM Arifin Tasrif tidak melakukan kebohongan publik terkait data target lifting minyak yang dipaparkan dalam rapat kerja di DPR, Senin (5/6/2023).

Mulyanto minta Menteri ESDM tidak perlu berkelit dengan mengatakan angka yang dipaparkan merupakan kesalahan tulis (typo) sehingga berbeda dengan data yang diterima DPR.

"Menteri ESDM telah melakukan kebohongan publik dengan menyatakan, bahwa angka lifting minyak sebesar 652 ribu barel per hari pada bahan paparannya sebagai kesalahan typo," kata Mulyanto.

Padahal kata Mulyanto, angka-angka lifting minyak tersebut konsisten, baik di dalam draft dokumen paparan awal maupun dalam dokumen final usulan lifting minyak dari pihak Pemerintah. Tidak ada koreksi angka lifting minyak dari pihak pemerintah dalam dokumen-dokumen yang ada.

Bahkan, dalam Laporan Menteri Keuangan di depan Sidang Paripurna DPR RI juga menetapkan asumsi lifting minyak bumi tahun 2024 sebesar 597 hingga 652 ribu barel per hari.

"Menteri ESDM jangan menyatakan angka itu sebagai kesalahan typo. Ini kebohongan publik namanya," tegas Mulyanto.

Kalau Pemerintah berubah pikiran dan ingin mengubah angka lifting minyak itu, tentu dimungkinkan dalam pembahasan Raker.

"Namun, kalau menteri melakukan kebohongan publik dengan menyatakan angka lifting minyak yang tertera dalam dokumen tersebut adalah kesalahan typo, janganlah.  Itu Tidak bagus bagi pendidikan politik masyarakat," ujarnya.

Selain itu Mulyanto mendesak Pemerintah untuk konsisten dengan program lifting minyak 1 juta barel per hari pada tahun 2030.  Pemerintah jangan mem-PHP masyarakat.  Pasalnya, mustahil visi itu tercapai kalau setiap tahun target lifting minyak terus turun dan realisasinya juga tidak mencapai seratus prosen.

"PKS mendesak agar target lifting minyak kita di tahun 2024 lebih tinggi atau paling tidak sama dengan target lifting minyak di tahun 2023 sebesar 660 barel per hari, agar terlihat upaya dan semangat kita untuk mengejar visi 1 juta barel per hari di tahun 2030.  Kalau target-targetnya seperti ini, namanya loyo, menyerah sebelum bertanding," tegasnya. (*)



Tags BBM