Pelajar di Pekanbaru Mulai Terindikasi LGBT

Pelajar di Pekanbaru Mulai Terindikasi LGBT

RIAUMANDIRI.CO- Praktik menyimpang LGBT di Kota Pekanbaru telah memasuki tahap yang memprihantikan. Bagaimana tidak, penyimpangan itu telah merambah kalangan pelajar di Provinsi Riau.

Setidaknya ada dua sekolah yang terdata oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Provinsi Riau, para pelajar di dua sekolah tersebut tergabung dalam kelompok LGBT.

"LGBT merambah ke pelajar, yang jelas ada dua sekolah tingkat SMA dan SMK di Pekanbaru yang terindikasi," kata Kepala UPT PPA Riau Sakinah, Selasa (30/5).

Sementara itu, Kasi Tindak Lanjut UPT PPA Riau Iin Rafida menjelaskan terbongkarnya kelompok pelajar LBGT ini, bermula dari adanya razia handphone yang dilakukan oleh pihak sekolah.

"Ketika hp nya dikumpulkan dan diminta password disanalah ketahuan ada grup LGBT. Sudah ada ratusan orang yang tergabung dalam grup itu dalam sekolah yang sama," jelas Iin Rafida.

Pihak PPA jugs telah melakukan sosialisasi terhadap sekolah yang di dalamnya terdapat indikasi kekerasan, LGBT, dan lain sebagainya. Ketika, dipanggil orangtua dari si murid, katanya, tidak mau.

"Kita sudah pernah rapat dengan dinas pendidikan. Namun, belum duduk bersama dengan pendidikan kota, agar masalah ini selesai," paparnya.

Disisi lain, Kasi Pengaduan UPT PPA Riau Hendri, pelajar yang terindikasi LGBT ini bukan tidak mau berhenti. Namun, jika mereka berhenti diancam oleh geng jaringannya.

"Posisi geng nya tidak di sini. Namun, di Batam. Diancam akan dibuka aib nya dan disebar videonya. Datanya ada sama mereka," jelas Hendri.

Lebih jauh, pelajar yang terindikasi LGBT ini pergaulannya tidak hanya di sekolah namun juga di rumah. Untuk itu, berharap agar orangtua mengetahui pergaulan anak-anaknya.

Tak hanya itu, laporan yang datang saat ini memang baru dari Pekanbaru. Untuk itu, ia pun berharap ke depan akan ada posko pengaduan di kabupaten/kota agar tidak adalagi hal seperti ini terjadi.

"Ketika mereka sudah sampai di sekolah otomatis perilaku itu akan terbawa. Dan mereka bahkan sudah ada komunitas," singkatnya. (Mal)