Jelang Idul Adha, Pemerintah Pantau Kesehatan Hewan Qurban

Jelang Idul Adha, Pemerintah Pantau Kesehatan Hewan Qurban

RIAUMANDIRI.CO- Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DISPKH) Provinsi Riau terus melakukan pemantauan terhadap kesehatan hewan kurban menjelang Idul Adha 1444 H. Tercatat ketersediaan hewan kurban untuk di Riau sebanyak 44,133.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau melalui Kabid Kesehatan Masyarakat veteriner  Budhi Iskandar, mengatakan ketersediaan hewan kurban di provinsi Riau sebanyak 44.133 hewan kurban jenis sapi.

"Ya dari 44,133 ketersediaan hewan kurban tersebut dari Riau sendiri dan sisanya berasal dari luar wilayah Riau seperti Lampung, Sumatra Utara, Sumatra Barat dan lainnya," Senin (29/5).


Dari 12 kabupaten dan kota yang ada di provinsi Riau, kabupaten Kampar menjadi kabupaten terbanyak yang membutuhkan ketersediaan hewan kurban sebanyak kurang lebih 8 ribu ekor hewan.

Budhi juga mengatakan hewan yang akan dijakan kurban akan dicek kesehatan untuk memastikan kelayakan hewan tersebut.

"Nantinya hewan kurban tersebut dicek terlebih dahulu kesehatan pengecekan tersebut dilakukan dibeberapa titik dan untuk yang di kabupaten nanti di cek oleh dinas dibagian kabupaten tersebut,"ujarnya.

Selanjutnya Budhi juga menjelaskan adanya penemuan sapi ngorok di beberapa tempat yang menjadi fokus Tim untuk melihat kondisi kesehatannya dan akan didaya hasil dan dikasi advice bagaimana tindak lanjutnya.

Terkait hal tersebut subkor pengawasan pengamanan produk hewan drh. Ade Rukmantara, mengatakan bahwa jika ada sapi ngorok nantinya akan dicek kesehatannya dan jika masih bisa dilakukan pemotongan bersyarat maka bisa di jadikan hewan kurban namun jika tidak akan ditunda pemotongannya.

Sesuai dengan Syariat agama bahwa hewan kurban dipastikan harus sehat tidak cacat layak potong dan tidak kurus yang terlalu ekstrim.

"Hewan kurban harus sesuai dengan syariat Islam Untuk itu kita meminta panitia kurban ketika hendak  membeli hewan kurban agar memilih hewan kurban yang sudah bersertifikat untuk memastikan kesehatan hewan tersebut," ucap Ade.

Pemilihan hewan kurban yang bersertifikat bertujuan untuk memastikan kesehatan hewan, asal usul hewan dan cara perawatan hewan kurban untuk menjamin kualitas kesehatan dagin hewan kurban.

Ade juga menjelaskan ciri-ciri dari sapi yang tidak sehat dapat dilihat dari lelehan air liur hewan yang berlebihan, demam bahkan yang ekstrim hewan akan ambruk bahkan kuku hewan akan terkelupas dan untuk penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada hewan ternak itu ada terdapat benjolan pada dikulit hewan ," imbuhnya 

Ia juga menghimbau agar masyarakat membeli hewan seperti sapi, kambing,dompa kerbau dan sapi dipastikan dari sumber yang jelas untuk menjaminkan kesehatan kan kualitas hewan.

"Kami Dinas peternakan dan kesehatan hewan provinsi Riau nantinya akan melakukan pengawasan mutu daging dari hewan sebelum dipotong dan ketika hewan sudah dipotong akan tetap diawasi," pungkas Ade.