Mitigasi Konflik Satwa

Warga Dihimbau Kurangi Aktivitas Malam Hari

Warga Dihimbau Kurangi Aktivitas Malam Hari

RIAUMANDIRI.CO- Sejak adanya  interaksi antara satwa dan manusia di Kabupaten Siak pekan lalu,   upaya mitigasi terus dilakukan  dan menghimbau agar seluruh masyarakat untuk mengurangi aktivitas di malam hari. 

Dikatakan Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau Genman S Hasibuan bahwa upaya mitigasi itu belum membuah hasil yang maksimal, keberadaan satwa Harimau Sumatera (HS) belum terlihat pasca kejadian. Dimana sebelumnya, seorang petani karet ditemukan sudah meninggal dunia dalam kondisi yang mengenaskan, dimana tubuh dan kepalanya terpisah ditemukan dengan jarak yang tidak terlalu jauh.

"Yang pasti, setelah kejadian konflik hari Kamis lalu, belum pernah lagi HS (Harimau Sumatera) tersebut terlihat," jawab Genman, Rabu (26/4).


Dengan tidak terdeteksinya keberadaan satwa endemik sumatera itu, Genman berharap bahwa satwa tersebut sudah kembali ke habitat aslinya yakni hutan. "Semoga memang sudah kembai ke hutan sebagai habitatnya," sambung Genman.

Beberapa waktu lalu, tim gabungan sudah memasang perangkap dan kamera di lokasi kejadian, upaya ini bertujuan untuk melalukan evakuasi satwa tersebut dari lokasi pemukiman.

Ada 5 kamera trap yang dipasang dan ada satu box trap yang telah dipasang, petugas pun akan melakukan pengambilan kamera trap untuk kemudian dilakukan pemeriksaan apakah keberadaan harimau terekam atau tidaknya.

Selain upaya tersebut, mitigasi juga dilakukan dengan dimasifkannya imbauan waspada kepada masyarakat setempat serta mengingatkan agar tidak beraktivitas pada malam hari.

"Tim mensosialisasikan kepada warga sekitar agar berhati-hati dalam beraktivitas diluar rumah untuk beberapa waktu ke depan pada masa aktif HS sore hari hingga pagi hari," pungkasnya. (Mal)