Larangan Ekspor Konsentrat Tembaga, Mulyanto: Pemerintah Jangan Plin-plan

Larangan Ekspor Konsentrat Tembaga, Mulyanto: Pemerintah Jangan Plin-plan

RIAUMANDIRI.CO - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto melihat tanda-tanda Pemerintah bakal melunak terkait kebijakan larangan ekspor konsentrat tembaga.

Dalam beberapa kesempatan pemerintahan Presiden Joko Widodo menyampaikan kemungkinan pemerintah mengeluarkan kebijakan relaksasi ekspor konsentrat tembaga.

Alasannya, saat ini terjadi kondisi kegentingan memaksa yang membuat aturan larangan ekspor konsntrat tembaga sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Minerba belum dapat dilaksanakan.

Mulyanto menyebut Pemerintah sedang mengakali ketentuan Undang-Undang Minerba agar ekspor konsentrat tembaga masih dapat dilakukan. Mulyanto mengaku tidak kaget dengan sikap Pemerintah yang seperti ini.

"Kalau memang akan menarik pernyataannya dan pemerintah tetap akan mengizinkan ekspor konsentrat tembaga PTFI, serta kalau kondisi hari ini dianggap sebagai kegentingan yang memaksa, maka seharusnya Pemerintah mengajukan Perppu bukan sekedar relaksasi ekspor yang melanggar UU No. 3/2020 tentang Minerba khususnya pasal 170A," kata Mulyanto kepada media ini, Rabu (5/4/2023).

Ditegaskan, Pemerintah jangan membuat preseden buruk dengan melanggar dan merendahkan marwah UU yang tentunya sangat berbahaya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Mulyanto minta Pemerintah menghormati dan mematuhi isi undang-undang. Sebab undang-undang yang berlaku sudah dibahas dan dikaji secara komprehensif oleh berbagai pihak. Sehingga tugas Pemerintah adalah menjalankannya dengan konsisten

Terkait larangan ekspor konsentrat tembaga ini Mulyanto mencatat sudah beberapa kali Pemerintah memberikan relaksasi. Begitu seringnya sampai Mulyanto menilai Pemerintah kalah dan tunduk pada kemauan pengusaha. Pemerintah seolah tidak berwibawa ketika berhadapan dengan PT. Freeport Indonesia.

"Kita jadi bertanya dan curiga kenapa pemerintah selalu lemah soal larangan ekspor konsentrat tembaga ini. Apakah ada oknum pejabat tertentu yang berupaya mencari keuntungan dari relaksasi ini. Sebab berdasarkan hitung-hitungan ekonomisnya, kebijakan larangan ekspor konsentrat tembaga akan mendatangkan keuntungan yang lebih besar bagi negara," kata Mulyanto. (*)