Ratusan PPPK Pemko Tahun 2022 Belum Terima SK
RIAUMANDIRI.CO- Ratusan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Pemerintah Kota Pekanbaru, yang lulus pada tahun 2022 lalu hingga kini belum menerima SK.
Ada sekitar 290 PPPK yang belum diangkat sampai saat ini.
Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan, Pemko sudah membahas pengangkatan PPPK tersebut.
"Kami sudah rapat pembahasan pengangkatan PPPK untuk tahun ini. Jadi, PPPK banyak yang belum diangkat (menerima SK meski sudah lulus ujian)," kata Indra Pomi Nasution, Kamis (30/3).
Ia menuturkan, pada tahun 2022 ada sebanyak 290 orang honorer yang belum diangkat sebagai PPPK. Para honorer itu terdiri dari guru dan tenaga kesehatan. Sementara pada tahun ini, pengangkatan PPPK dialokasikan lagi.
"Saya rapat dengan OPD terkait membahas kemampuan keuangan dalam pengangkatan PPPK baru. Hal ini dibahas karena belanja pegawai (biaya yang dikeluarkan untuk pembayaran gaji) mencapai 35 persen dari nilai APBD," jelas Indra Pomi.
Penggunaan APBD untuk belanja pegawai sudah melampuai aturan yang berlaku yakni 30 persen. Sehingga, pilihan Pemko Pekanbaru adalah menurunkan belanja pegawai atau menaikkan pendapatan asli daerah (PAD).
"Kami juga mempertimbangkan honorer yang diangkat jadi PPPK minimal jumlahnya sama dengan tahun lalu," jelasnya.
Sebelumnya, Pemko Pekanbaru tengah melakukan pendataan kebutuhan PPPK Tahun 2023. Pendataan dilakukan seiring bakal dibukanya penerimaan pegawai pada tahun ini.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Pekanbaru, Baharuddin mengatakan, pendataan ini dilakukan sebagai persiapan setelah mendapatkan Surat Edaran perihal pengadaan ASN tahun 2023 dari Kemenpan RB.
"Pemko Pekanbaru sekarang sedang menindaklanjuti SE yang kita terima. Karena (penerimaan) CPNS tidak lagi digelar, maka kita mendata kebutuhan untuk PPPK di Pemko Pekanbaru," kata Baharuddin, Senin (27/3).
Baharuddin mengatakan, pihaknya belum mengetahui jumlah kebutuhan PPPK di Kota Pekanbaru karena pendataan baru akan dimulai. Namun, jika mempertimbangkan jumlah pegawai yang akan pensiun tahun ini, maka diperkirakan akan ada sekitar 400 orang kebutuhan pegawai baru.(her).
.jpeg)
.jpeg)
