Angka Prevalensi Stunting Pekanbaru Meningkat 5,4 Persen

Angka Prevalensi Stunting Pekanbaru Meningkat 5,4 Persen

RIAUMANDIRI.CO- Berdasarkan hasil survei salah satu lembaga, angka prevalensi stunting di Pekanbaru saat ini meningkat 5,4 persen atau naik menjadi 16,8 persen dari tahun 2022 lalu yang sempat turun di angka 11,4 persen.

Stunting atau gangguan perkembangan pada anak disebabkan kurangnya asupan gizi dalam jangan waktu panjang.

"Kenaikan di survei tentu menjadi cambuk bagi kita," ucap Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru Muhammad Amin, Selasa (28/2), kemarin.


Dalam survei tersebut, kata dia, terdapat sebanyak 700 anak yang dijadikan sampel.

"Dari 700 itu, 115 orang ada hubungannya dengan stunting. Baik dari tinggi badan, berat badannya, maupun pengetahuannya. Ke depan tentu perlu kita tingkatkan lagi penanganannya," ujar Amin.

Disampaikannya juga, sampel survei yang dilakukan secara acak itu sebagian besarnya merupakan anak yang memang tidak pernah dibawa ke posyandu oleh orang tuanya.

"Untuk itu, posyandu ini harus kembali kita berdayakan dengan maksimal. Warga juga kita imbau agar lebih antusias ke posyandu untuk mencegah potensi stunting pada anak-anak," ajaknya.(her).