Tiga Ekor Gajah Liar di Balai Raja dan Siak Kecil Dikalungi GPS Collar

Tiga Ekor Gajah Liar di Balai Raja dan Siak Kecil Dikalungi GPS Collar

RIAUMANDIRI.CO- Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau telah memasangkan alat pelacak di tubuh satwa gajah yang tersebar dibeberapa kelompok di wilayah hutan yang ada di Provinsi Riau.

Alat pelacak yang dikenal dengan sebutan Geograpics Positioning System (GPS) Collar itu dipasang oleh tim selama dua pekan, yakni berlangsung semenjak 21 Januari 2023 hingga 2 Februari 2023.

Kepala Balai Besar KSDA Riau Genman S. Hasibuan menyebut bahwa alat pelacak itu bantuan dari PT. Pertamina Hulu Rokan dan PT. Hutama Karya, dipasangkan pada tiga satwa gajah liar yang ada di hutan Provinsi Riau.

"Gps Collarnya dipasang pada tiga ekor gajah liar yakni di sub populasi Petapahan, Balai Raja dan Giam Siak Kecil di Provinsi Riau," terang Genman, Selasa (7/2).

Dipasangkannya alat pelacak itu berguna bagi tim dalam memantau pergerakan kawanan gajah dan berguna sebagai upaya mitigasi interaksi negatif jika sewaktu-waktu terjadi konflik.

"Berfungsi sebagai salah satu upaya early warning system mitigasi interaksi negatif gajah liar. Dengan adanya informasi ini maka upaya antisipasi dini bisa dilakukan dengan cara penggiringan gajah liar kembali ke dalam kawasan hutan sebagai habitatnya sehingga diharapkan tidak sampai memberikan dampak negatif terhadap masyarakat," ulasnya.

Rangkaian pemasangan ini cukup panjang yaitu sosialisasi dan edukasi manfaat GPS Collar kepada perwakilan para pihak dan masyarakat yang sering dilalui gajah liar, rapat persiapan, survey keberadaan kelompok gajah target serta pengkondisian Tim pelaksana dan peralatan.

Pemasangan GPS Collar ini dilakukan oleh Tim yang sudah berpengalaman dalam penanganan gajah liar dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Perawat Gajah dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas serta tiga ekor gajah jinak yaknk Bankin, Jovi dan Indah serta didukung oleh tim Medis gabungan Balai Besar KSDA Riau dan juga LSM Yayasan Rimba Satwa Foundation (RSF).

"Gajah yang dipasangi GPS Collar adalah gajah berjenis kelamin betina berusia  45 tahun dengan berat badan 3765 kg. Dimana gajah tersebut membawa satu bayi gajah jenis kelamin  betina, umur lebih kurang 3 bulan," paparnya

Pemasangan selanjutnya kepada seekor gajah betina dewasa yang diperkirakan sedang bunting dengan estimasi berat badan lebih kurang 2 ton 2067 kg, serta gajah terakhir berusia sekitar 35 tahun dengan berat badan  3514 kg.

"GPS Collar yang dipasang akan berfungsi maksimal sebagai sarana mitigasi interaksi negatif gajah liar bilamana kesadaran dan kerjasama masyarakat yang terdampak dalam melakukan penggiringan gajah liar secara mandiri ke dalam kawasan hutan sebagai habitatnya terbangun dengan baik. Oleh karena kedepannya tetap diperlukan peran para pihak terkait dalam membina dan mendampingi masyarakat terdampak," pungkasnya. (Mal)