Kanwil Kemenkumham Razia Kamar Lapas Kelas IIA Pekanbaru

Kanwil Kemenkumham Razia Kamar Lapas Kelas IIA Pekanbaru


Riaumandiri.co-Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Provinsi Riau merazia kamar hunian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru, Selasa (31/1) dinihari.

Razia itu dilakukan pasca kasus Napi LOE yang diringkus pihak kepolisian sebab terlibat peredaran narkotika, Napi LEO ini dalam jaringannya berperan sebagai pengendali, berkomunikasi dengan kurirnya menggunakan handphone.

Kakanwil Kemenkumham Riau M Jahari Sitepu langsung memimpin jalannya razia itu didampingi oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Mulyadi beserta Kepala Lapas Pekanbaru, Sapto Winanrto dan jajaran petugas Lapas Pekanbaru.

“Periksa seluruh sudut kamar, mulai dari kamar mandi, loker, ventilasi dan kolong tempat tidur. Jangan sampai ada bagian yang terlewatkan. Namun tetap laksanakan penggeledahan secara humanis, melibatkan peran kepala kamar untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” terang Jahari.

Namun dalam razia itu tidak menemukan satu pun napi yang menguasi handphone, hana menyita beberapa benda terlarang yakni berupa benda tajan seperti pisau silet atau besi yang diasah.

Juga menemukan pula kaca, plastik runcing dan senjata tumpul. Selain itu benda-benda terlarang lain yang ditemukan adalah sendok garpu 8 unit, headset 8 unit, rice cooker 1 unit, pemanas air 1 unit, baterai 15 buah, gesper kepala besi 1 unit, cok sambung 2 umit, pisau 2 unit dan tripod 1 unit.

Usai pengungkapan barang temuan, Kakanwil segera memerintahkan agar barang-barang temuan tersebut diinventarisir dan dimusnahkan agar tidak menjadi sumber gangguan dan ketertiban di kemudian hari.

“Pemeriksaan dan penggeledahan harus dilaksanakan secara berkala sebagai langkah dalam menjaga kemanan dan ketertiban serta upaya dalam pelaksanaan P4GN," ungkapnya.

"Saya tidak akan bosan-bosannya mengingatkan kepada jajaran untuk selalu bekerja sesuai aturan dan SOP, apabila ada yang melanggar aturan dan menjadi pengkhianat, saya tidak akan segan-segan untuk menindak tegas!” pesannya.

Disamping itu, Humas Kanwil Kemenkumham Riau Koko menyebut bahwa cuma 7 kamar yang dirazia saat itu dari puluhan kamar yang ada. Kamar itu dipilih secara acak atas kecurigaan intelijen.

"Dilapas ada puluhan kamar, jadi dipilih 7 kamar secara acak dan dicurigai tim intelijen Lapas. Razia juga tidak sembarangan dilakukan, memperhatikan situasi kondusifitas," jawabnya singkat. (Mal)