Kisah Inspiratif Peserta Magang PHR 2022, Dapat Ilmu dan Keluarga Baru

Kisah Inspiratif Peserta Magang PHR 2022, Dapat Ilmu dan Keluarga Baru

RIAUMANDIRI.CO - Pengalaman magang kerja di PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) membuat Putra-Putri Riau semakin mapan untuk menyongsong dunia kerja yang sesungguhnya. Enam bulan berharga dijalani mereka untuk belajar, mengimplementasikan ilmu dan berkontribusi bagi negara.

Seperti Bima Syahreza, Insinyur muda lulusan Teknik Sipil Universitas Islam Riau ini mengaku bangga bisa belajar langsung dan dibimbing para ahlinya. Ia tergabung dalam tim Drilling & Completion (D&C) di PHR WK Rokan, latar belakang pendidikannya tersebut selaras dengan kesempatan yang dia emban.

Bersama rekan-rekannya, Jeni Aprilia, Siti Rahmah, Wulandari Ramadhani, Deborah Margaretha dan 68 putra-putri Riau lainnya, mereka dapat kesempatan untuk belajar dunia kerja di Perusahaan Upstream Migas terkemuka pada periode 2022.

"Merupakan suatu hal yang amazing buat saya, bisa belajar langsung dari para pakar yang di operasi migas. Saya jadi lebih paham tentang apa saja yang bisa saya lakukan, terlebih ketika dihadapkan kepada suatu tantangan," ungkap Bima, Rabu (25/1/2023).

Ia bercerita, tim D&C yang identik dengan operasi pengeboran tersebut juga memadukan teknologi yang mumpuni, sehingga dia bisa belajar langsung tentang digitalisasi migas dalam operasi yang masif dan agresif.

"Teknologi Artificial Intelligence (AI) digunakan untuk membantu pekerjaan, ini membuat saya terpacu untuk lebih mengenal hal tersebut. Lalu, software penunjang pekerjaan seperti Power BI, juga merupakan hal baru yang saya pelajari dan pahami," tuturnya.

Ilmu dan bekal yang didapatkannya ini menjadi nilai tambah untuk melangkah maju dalam dunia kerja. "Ilmu dan sertifikat yang kami dapatkan ini harapannya bisa menjadi nilai tambah, karena bagaimanapun, target dari magang ini adalah untuk mengenalkan dan mengasah kemampuan kami untuk terjun langsung ke dunia pekerjaan," kata dia.

Selain Bima, Jeni Aprilia juga merasakan hal serupa. Alumni Teknik Informatika Politeknik Caltex Riau tersebut bergabung di tim IT di PHR WK Rokan. Baginya, bisa bergabung dan belajar pada fungsi IT di PHR tentunya menjadi pengalaman yang memberikan wawasan baru tentang bagaimana pemanfaatan teknologi informasi di industri migas.

"Saya dibimbing mentor yang luar biasa, bisa belajar hal baru, khususnya di bidang data science. Di PHR saya melihat bagaimana data science diimplementasikan dan betapa data memiliki peranan sangat penting untuk menunjang proses bisnis, memberikan informasi berkualitas, akurat dan kecepatan yang luar biasa dalam pemrosesan serta penyajiannya, sehingga dapat memberikan perspektif yang sangat lengkap," tutur Jeni.



Tidak hanya mempelajari tentang IT saja, lewat magang tersebut Jeni juga mendapatkan soft skill seperti membangun relasi, kerjasama tim, hingga menyajikan presentasi yang baik.

"Saya dapatkan ilmu baru tentang bagaimana pengaruh teknologi informasi di industri migas. Dengan adanya transformasi digital saat ini ternyata memberikan pengaruh yang besar karena digitalisasi migas mampu menghasilkan pemusatan menggunakan cloud sehingga meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam data sharing dan interaksi antar tim. Digitalisasi migas ini dapat membantu perusahaan dalam mempercepat proses serta pengambilan keputusan," jelasnya.

Jeni merasa bangga, lewat program magang kerja PHR tersebut telah menambah pengalaman di dunia kerja dan meningkatkan kualitas diri. "Melalui tugas-tugas yang diberikan, saya mendapatkan banyak wawasan baru dalam menambah, mengasah dan mengembangkan keterampilan diri. Dan yang paling berkesan, yaitu dapat menambah relasi kekeluargaan dalam lingkungan profesional," tuturnya.

Beda lagi pengalaman Siti Rahmah yang terjun di bidang kehumasan yang terhimpun dalam Departemen Corporate Secretary PHR saat ia magang. Rahmah seorang lulusan Ilmu Komunikasi dari Universitas Riau mengaku bersyukur dapat kesempatan belajar dalam penanganan komunikasi perusahaan ke pihak-pihak pemangku kepentingan.

"Banyak hal-hal baru yang saya dapat selama 6 bulan di tim Corsec PHR. Mulai dari pertemuan dengan pemangku kepentingan, protokol kunjungan VIP, dukungan operasi migas dan sejenisnya. Selain ilmu, pengalaman luar biasa juga didapat ketika bisa terjun langsung menjumpai berbagai kalangan, mulai pemerintahan, sekolah, kampus hingga masyarakat layaknya humas sebuah perusahaan," tutur Rahmah.

Dari dalam, dia juga merasakan kehangatan layaknya berada di lingkungan  keluarga sendiri.
"Selama magang kerja itu jadi waktu yang menyenangkan, karyawan PHR sangat humble, rasa kekeluargaannya luar biasa,  senantiasa membimbing dan mengayomi kami dengan baik. Terima kasih PHR dengan adanya program magang kerja ini membuat pikiran saya semakin terbuka dan lebih matang untuk memasuki dunia kerja," ungkapnya.

Tak kalah seru cerita dari Wulandari Ramadhani dan Deborah Margaretha juga mendapatkan pengalaman baru yang serupa. Dua Putri Riau ini dapat kesempatan magang di bidang Operation & Maintenance (O&M) PHR WK Rokan.

Wulan merupakan lulusan Jurusan Kesehatan masyarakat Universitas Hangtuah Pekanbaru, dan Deborah dari lulusan FMIPA Universitas Riau. Keduanya belajar dan berkontribusi dalam bidang yang sama.

"Saya tidak menyangka bisa lulus mengikuti program magang kerja PHR, dari ribuan pendaftar yang diterima hanya 73 dan alhamdulillah saya salah satunya. Kalau netizen suka bilang masuk harus ada koneksi, saya asli bermodal diri sendiri dan mengikuti seluruh proses yang diminta PHR. Saya ditempatkan di divisi O&M, minggu pertama sudah langsung mengikuti pelatihan, salah satunya training online SWP (Safe Work Practices), dan di minggu ketiga saya sudah diizinkan untuk bisa ikut observasi lapangan didampingi oleh mentor. Wah saya sangat puas dan senang bisa belajar langsung bagaimana proses pengeboran minyak, bagaimana cara memastikan safeguard dengan baik, dan banyak lagi yang bisa saya dalami ketika di lokasi," kata Wulan.

Menurut Wulan, ia selalu dilibatkan dalam segala hal sebagaimana pegawai lainnya, tanpa ada membeda-bedakan walau sebatas magang kerja.

"Saya sangat senang bisa bergabung di PHR ini, tim yang penuh kehangatan, sangat merangkul, mendidik, dan karena saya paling muda di dalam tim mereka menganggap saya sebagai adik dan anak sendiri. Tidak bisa saya balas kebaikan dan ilmu yang telah mereka bagi ke saya, hanya terima kasih sebesar-besarnya yang bisa saya berikan. Terima kasih PHR yang sudah mendukung anak-anak Riau, semoga kedepannya program magang ini terus berjalan dengan baik dan membantu fresh graduate yang ingin menambah pengalaman dunia kerja," ungkapnya.

Lantas rekannya, Deborah Margaretha juga menyampaikan manfaat magang,  "Hal positif yang dapat saya petik bahwasannya magang ini berdampak meningkatkan softskill maupun hardskill yang saya miliki. Di sini saya diberi kebebasan dalam berekspresi dan memberikan argumen, sehingga secara tidak langsung telah mengasah tingkat kepercayaan diri dan public speaking. Selain itu, saya diberi tantangan setiap dua minggu dalam menganalisa suatu permasalahan/troubleshoot oleh mentor. Dalam pemecahan setiap tantangan ini, membentuk saya menjadi pribadi yang berpikir kritis dan kreatif. Kegiatan magang ini telah mengembangkan potensi diri saya dalam mempersiapkan dunia kerja yang sesungguhnya," kata Deborah.

Ia pun memiliki kesan-kesan berharga yang didapat selama magang. Menurutnya, ini menjadi kesempatan emas untuk mempersiapkan diri dalam dunia kerja ke depan. "Awesome experience! pengalaman kerja di pertamina hulu rokan selama 6 bulan merupakan kesempatan emas bagi saya,” lanjutnya.

Program magang kerja tersebut merupakan sebuah upaya PHR untuk terus berkontribusi bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi. Tidak hanya sebagai perusahaan hulu migas yang beroperasi tetapi juga memberi dampak nyata kepada masyarakat Riau.

Tentang PHR Wk Rokan

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu minyak dan gas bumi di bawah  Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). PHR berdiri sejak 20 Desember 2018.

Pertamina mendapatkan amanah dari Pemerintah Indonesia untuk mengelola Wilayah Kerja Rokan sejak 9 Agustus 2021. Pertamina menugaskan PHR untuk melakukan proses alih kelola dari operator sebelumnya. Proses transisi berjalan selamat, lancar dan andal. PHR melanjutkan pengelolaan WK Rokan selama 20 tahun, mulai 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041.

Daerah operasi WK Rokan seluas sekitar 6.200 km2 berada di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Terdapat 80 lapangan aktif dengan 11.300 sumur dan 35 stasiun pengumpul (gathering stations). WK Rokan memproduksi seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi pertamina. Selain memproduksi minyak dan gas bagi negara, PHR mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan fokus di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat dan lingkungan.



Tags Ekonomi