Gubri Perintahkan Kadisbud Minta Dokumen Kerajaan di Riau ke Arsip Nasional

Gubri Perintahkan Kadisbud Minta Dokumen Kerajaan di Riau ke Arsip Nasional

Riaumandiri.co- Pemerintah Provinsi Riau, akan berusaha untuk mengambil dokumen tentang kerajaan-kerajaan yang ada di Provinsi Riau, yang di Arsip Nasional Republik Indonesia. Dan Gubernur Syamsuar, telah menginstruksikan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, menjumpai Kepala Arsip Nasional untuk meminta dokumen-dokumen tersebut, yang akan disebarkan ke masyarakat Riau, terutama lembaga-lembaga adat yang ada di wilayah Riau. 

Hal tersebut disampaikan Gubri Syamsuar, saat menghadiri pekan kegiatan masyarakat dalam rangka, 6 tahun penobatan yang Dipertuan Agung Raja ke-XII Rantau Kampar Kiri Gunung Sahilan di Istana Darussalam, Minggu (22/1). Ia menganggap dokumen tersebut sangat penting. Oleh karena itu harus dimiliki oleh lembaga adat baik Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau maupun lembaga adat melayu yang lainnya. 

"Jumpai Kepala Arsip Nasional, sampaikan salam saya dan ambil dokumen tersebut, karena banyak kerajaan atau khasanah di Riau namun dokumennya tidak ada disini. Sudah saya lihat semua dokumen itu, semuanya ada di Arsip Nasional mulai dari kerajaan Pelalawan, Gunung Sahilan dan lainnya. Kalau kita tidak mempunyai dokumen itu, tentunya kita tidak tau apa yang mau di bicarakan, karena kalau sekedar cerita saja tentu orang tidak akan percaya. Maka dari itu dokumentasi itu sangat penting," ujar Gubri Syamsuar.


Gubri menceritakan, tentang cap darah yang sampai saat ini masih dilakukan. Ternyata sebelum Indonesia merdeka, hal yang sama juga sudah dilakukan oleh masyarakat yang mendukung Sultan Syarif Kasim jadi pejuang. Untuk itu ia juga menginginkan generasi muda masa yang akan datang lebih mengenal sejarah, mengetahui kalau Indonesia adalah bangsa pejuang dan mempunyai wawasan kebangsaan.

"Mereka pakai cap darah, ketika saya melihat arsip itu langsung tersentak hati saya. Begitulah besarnya perjuangan melawan penjajah dulu dan ternyata cap darah masih ada sampai sekarang," kata Gubri. 

Sementara itu, kedatangan Syamsuar pada acara tersebut disambut langsung oleh Datuk Seri Paduka yang Dipertuan Agung Raja XII Rantau Kampar Kiri Gunung Sahilan H Tengku Muhammad Nizar. Dalam arahannya, Syamsuar menyampaikan ucapan terima kasih, mengapresiasi banyaknya kegiatan yang diselenggarakan pada Festival Gunung Sahilan tahun 2023 yang mengangkat tema "Saatok galah sedayung sampai, dek basamo mako kan jadi".

"Alhamdulillah banyak sekali acara yang diselenggarakan panitia. Ini semua karena sayangnya kita pada peninggalan sejarah yang tak boleh kita lupakan, abaikan dan harus kita lestarikan sampai negeri ini kiamat. Mengingat kebudayaan sudah diatur undang-undang, maka dari itu selagi negara Indonesia masih ada maka akan terus dilestarikan. Pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kota mempunyai kewajiban untuk melestarikan budaya," ungkapnya. 

Terpisah, Datuk Seri Paduka yang Dipertuan Agung Raja XII Rantau Kampar Kiri Gunung Sahilan, H Tengku Muhammad Nizar mengucapkan terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang hadir. Ia juga menjelaskan bahwa istana tersebut bernama Istana Darussalam, sedangkan kerajaannya bernama Kerajaan Rantau Kampar Kiri.

"Kerajaan ini berwilayah dari Sungai Pagar sampai Pangkalan Kapas," katanya. 

Turut hadir mendampingi Gubernur Syamsuar, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Raja Yoserizal Zen, dan Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau Roni Rahmat.  Pj Bupati Kampar Kamsol, Wakil Bupati Siak, utusan raja-raja di Provinsi Riau, Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Datuk Seri Marjohan Yusuf. (Nur)