Harga Minyak Dunia Merosot, Legislator Desak Pemerintah Turunkan Harga BBM Bersubsidi

Harga Minyak Dunia Merosot, Legislator Desak Pemerintah Turunkan Harga BBM Bersubsidi

RIAUMANDIRI.CO- Anggota Komisi VII DPR RI (membidangi ESDM) Mulyanto mendesak Pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi karena harga minyak dunia terus merosot.

Diketahui bahwa harga minyak dunia pada Juni 2022 mencapai USD 120 per barel namun sekarang harganya turun menjadi USD 70 per barel.

Karena itu kata Mulyanto, pemerintah tidak punya alasan menunda-nunda menurunkan harga BBM bersubsidi.

"Tidak ada alasan bagi Pemerintah untuk menahan harga BBM bersubsidi di tengah merosotnya harga minyak dunia ini," ujar Mulyanto kepada media ini, Kamis (5/1/2023).

Ia menyebut bahwa harga ICP Indonesia Desember 2022 ini sudah jatuh di angka USD 76 per barel, sudah jauh di bawah angka asumsi makro APBN-P yaitu sebesar USD 100 per barel, atau asumsi makro APBN 2023 yang sebesar USD 95-100 per barel. 

Sementara itu nilai kurs dollar terhadap Rupiah sejak bulan oktober 2022 relatif stabil. Sedangkan volume BBM bersubsidi relatif tetap. Artinya, kebutuhan anggaran untuk mensubsidi BBM ini sudah berkurang. 

"Bila dana subsidi BBM yang ada tidak dialihkan untuk pos pengeluaran lain, maka semestinya harga BBM dapat diturunkan," kata politisi PKS itu.

Dia membandinkan dengan operator swasta seperti Revvo dan BP yang sudah menurunkan harga BBM Ron 90 yang setara dengan Pertalite terlebih dahulu.  Ini mengindikasikan, bahwa harga BBM bersubsidi sudah waktunya untuk turun.

"Jadi, kalau Pemerintah pro rakyat, maka sekarang adalah saat yang tepat untuk menurunkan harga BBM bersubsidi, agar angka inflasi turun dan daya beli masyarakat meningkat," imbuhnya.

Pemerintah pernah berjanji akan menurunkan harga BBM bila harga minyak dunia turun. Jadi ini soal pilihan2 kebijakan, soal political will pemerintah. Pro rakyat atau tidak. (*)



Tags BBM