Densus 88 Tangkap 24 Terduga Teroris Jelang Natal, 11 di Sumut

Densus 88 Tangkap 24 Terduga Teroris Jelang Natal, 11 di Sumut

RIAUMANDIRI.CO - Kewaspadaan terhadap aksi terorisme jelang Natal dan tahun baru di Indonesia terus ditingkatkan. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan setelah bom bunuh diri meledak di Polsek Astana Anyar, Bandung, ada 24 teroris yang ditangkap di sejumlah daerah.

"Jadi pasca-peristiwa bom yang terjadi di Astana Anyar kemarin sampai saat ini kita sudah melakukan kegiatan pengamanan dan pengembangan 6 orang kita amankan dari wilayah Jawa Barat, kemudian 7 orang dari wilayah Jawa Tengah dan 11 orang dari wilayah Sumatera Utara," kata Sigit dalam jumpa pers usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo di kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (19/12).

Sigit mengaku sudah memerintahkan Densus 88 Antiteror dan seluruh jajarannya meningkatkan kewaspadaan. Dia juga meminta jajarannya bekerja sama dengan organisasi masyarakat dan memberikan sosialisasi kepada mantan narapidana terorisme (napiter).

"Tentunya kita sudah memerintahkan kepada seluruh jajaran dan khususnya Densus untuk terus meningkatkan kewaspadaan, bekerja sama juga dengan ormas-ormas yang ada, kemudian mantan-mantan napiter juga memberikan sosialisasi. Tentunya seluruh pergerakan kita melakukan pemantauan secara maksimal," ujarnya.

Pemantauan secara maksimal juga dilakukan di tempat ibadah. Sigit mengatakan mesin X-ray hingga anjing pelacak atau K9 akan disiapkan di tempat ibadah tertentu.

"Demikian juga di tempat ibadah kita siapkan pola sterilisasi sebelum dimulai ibadah. Kemudian pada saat masuknya di wilayah di gereja-gereja tertentu atau di tempat-tempat ibadah tertentu juga kita siapkan X-ray. Ini juga bisa mengurangi risiko yang ada. tentunya kita juga mengerahkan apa yang kita miliki K9 dan sebagainya untuk di lokasi di lokasi ibadah," papar Sigit.

"Untuk yang lain, Densus, BIN, kemudian teman-teman dari TNI, BAIS, terus berkoordinasi untuk memastikan seluruh pergerakan bisa terbangun," imbuh dia.

11 Terduga Teroris di Sumut dari Jaringan JI

Sebanyak 11 orang terduga teroris dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI) berhasil ditangkap Tim Densus Satgaswil Sumut dan Ditintelkam Polda di Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Masing-masing dari 11 pelaku memiliki peran yang berbeda.

Karo Penmas Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadan, mengungkapkan identitas dari 11 pelaku itu adalah inisial HRM, IS, B, MS, J, W, S, UA, RT, RG, dan A.

Pengungkapan itu merupakan hasil pengembangan dari penangkapan IS di sebuah Bengkel Mobil di Kelurahan Bandar Sono, Kota Tebing Tinggi pada Jumat 16 Desember 2022.

Ramdahan menjelaskan peran dari HRM selaku admin Syam Organizer (SO) dan juga pernah menjabat sebagai Ketua SO di Sumatera Utara pada 2018-2020.

"Kedua, IS alias O sebagai event organizer 'aljabali' pada saat melarikan diri ke banda aceh," ungkap Ramadhan melalui rilisnya, Senin (19/12).

Ketiga B alias Pak Bil selaku 'murabbi' atau guru ngaji akademi pendidikan dan pengakaderan (Adira) sekaligus anggota kader Jamaah Islamiyah. Dirinya juga pernah menjabat sebagai propam dan keamanan Adira tahun 2016 sampai dengan 2018.

Keempat MS sebagai bendahara Adira kelompok JI. Kelima J sebagai Qoid T3 (taklim, tarbiyah, dan tahmidz) di wilayah Sumatera bagian utara.

Selanjutnya inisial W adalah anggota Toliyah atau pelindung atau tim pengamanan para pelarian JI Sumatera Utara sejak tahun 2013 sekaligus sebagai pelatih navigasi darat.

"Yang ketujuh S sebagai anggota kelompok JI Sumut, panitia pembangunan pondok tahfidz Ibnul Zauzi," papar Ramadhan.

Lalu UA alias Anshorlah yakni menjabat sebagai ketua Korda JI Tanjung Balai. Bahkan juga sebagai berdasarkan struktur wilayah Sumatera Utara menjabat bagian fatwa.

"Sembilan RT sebagai anggota Toliyah Sumut dan pelatih navigasi darat, kesepuluh RG sebagai bendahara kowilah tahun 2021," tutur Karo Penmas Humas Mabes Polri.

Lalu yang terakhir inisial A merupakan anggota kelompok JI dan sebagai bendahara yayasan At Taubah.

Lebih lanjut, Ramadhan juga menuturkan pihaknya saat ini terus melakukan pemeriksaan dan pengembangan kasus, serta tidak menutup kemungkinan akan adanya pelaku teroris lain.(mdc, dtc, nan)



Tags Teroris