PKS: Pembatasan Distribusi Gas LPG 3 Kg Jangan Sampai Menyusahkan Rakyat

PKS: Pembatasan Distribusi Gas LPG 3 Kg Jangan Sampai Menyusahkan Rakyat

RIAUMANDIRI.CO - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah mempertimbangkan dengan matang persoalan teknis rencana pembatasan pendistribusian gas LPG 3 kg kepada masyarakat.

"Jangan sampai pemberlakuan kebijakan tersebut malah akan menyulitkan masyarakat," kata Mulyanto, Jumat (16/12/2022), menanggapi rencana emerintah membatasi pendistribusian gas LPG 3 kg mulai tahun 2023.

Ia menyebut Pemerintah harus memastikan lebih dulu akurasi basis data yang akan digunakan untuk pembatasan distribusi LPG 3 kg itu. Jangan sampai ada masyarakat miskin yang malah tidak terdata.

"Pemerintah harus dapat memastikan bahwa penggunaan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) sebagai dasar pembatasan pendistribusian LPG 3 kg memang benar-benar efektif dan akurat sehingga tidak menyulitkan masyarakat," kata Mulyanto.

Mulyanto mengakui pembatasan distribusi ini harus dilaksanakan. Mengingat beban APBN saat ini cukup berat. Apalagi ketika harga LPG internasional dan nilai tukar USD melambung. 

"Selain itu pembatasan ini juga perlu dilakukan agar penyaluran LPG 3 kg tepat sasaran," kata politisi dari PKS itu.

Persoalannya kata Mulyanto adalah pada pendataan. Ini masalah serius karena data Pemerintah berbeda-beda. Apalagi sekarang akan menggunakan data baru yakni data P3KE.

Ia menyarankan sebaiknya Pemerintah melakukan sinkronisasi data dengan data-data yang telah ada yang selama ini dipakai secara akurat, baru melaksanakan uji coba terbatas lebih dahulu. Kemudian dievaluasi sebelum memberlakukan kebijakan ini secara luas.

"Jangan serta-merta diterapkan. Ini bisa kacau di masyarakat," ujar Mulyanto.

Ia minta Pemerintah bertahap dan konsisten dalam menerapkan kebijakan ini. Jangan seperti pembatasan BBM yang menggunakan MyPertamina yang akhirnya maju-mundur, dan malah tak terdengar lagi beritanya hari ini.

"Bagusnya dimulai dahulu dengan pembatasan BBM, agar tepat sasaran. Kalau sukses baru dilanjutkan untuk distribusi LPG. Ini perlu sinkronisasi dan persiapan yang matang. Apalagi kita tengah memasuki tahun politik. Jangan sampai menimbulkan kebisingan baru yang tidak perlu," katanya. (*)



Tags Energi