Kasus Pembunuhan Brigadir J

Ahli Poligraf Sebut Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Terindikasi Berbohong

Ahli Poligraf Sebut Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Terindikasi Berbohong

RIAUMANDIRI.CO - Ahli Poligraf atau Tes Kebohongan dari Polri Aji Febrianto Ar-Rosyid mengungkapkan bahwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sebagai terdakwa dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) terindikasi berbohong ketika menjalani tes poligraf.

“Mohon izin, untuk Pak FS nilai totalnya minus 8, Putri minus 25,” kata Aji ketika menyampaikan kesaksiannya sebagai saksi ahli dalam persidangan kasus pembunuhan Brigadir J, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (14/12/2022).

Dijelaskan Aji, skor minus menunjukkan yang terperiksa terindikasi berbohong atau deception indicated. Sedangkan apabila memperoleh skor positif menunjukkan yang terperiksa tidak terindikasi berbohong atau no deception indicated (NDI).

Ketika jaksa bertanya apa indikasi yang ditunjukkan terhadap skor yang diperoleh Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Aji menjawab bahwa kedua orang tersebut terindikasi berbohong dalam menjalankan tes poligraf.

“Minus, (Ferdy Sambo) terindikasi berbohong. Kalau PC (Putri Candrawathi), terindikasi berbohong,” kata Aji.

Aji juga mengungkapkan bahwa akurasi tes poligraf memiliki ambang batas terendah sebesar 93 persen dan tujuh persen sisanya tergantung pada keahlian seorang pemeriksa.

Dia juga mengatakan, berdasarkan pengalamannya, belum ada yang pernah memanipulasi pemeriksaan poligraf. Sejak tahun 1960-an, kata Aji, hanya 4 sampai 5 orang yang lolos tes poligraf dari jutaan pemeriksaan.

“Pengalaman kami, belum ada yang pernah memanipulasi pemeriksaan poligraf,” ujarnya.

Dalam persidangan sebelumnya, diungkapkan bahwa Ferdy Sambo mengatakan tidak ikut menembak Yosua dalam tes poligraf. Hasil tersebut, berdasarkan kesaksian Aji, terindikasi bohong.

Sedangkan Putri Candrawathi mengatakan bahwa dirinya tidak berselingkuh dengan Yosua ketika menjalani tes poligraf. Aji mengungkapkan bahwa hasil tes poligraf Putri Candrawathi terindikasi berbohong. (*)