Inflasi Pekanbaru Turun Diangka 5,71 persen

Inflasi Pekanbaru Turun Diangka 5,71 persen

RIAUMANDIRI.CO - Inflasi di Kota Pekanbaru mulai mengalami penurunan. Berdasarkan perbandingan year on year, angka inflasi turun diangka 5,71 persen. 

Sementara month to month diangka 0,72 persen di bulan Oktober 2022.

Hal itu disampaikan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru, El Syabrina, usai memimpin rapat koordinasi pengendalian inflasi bersama Menteri Dalam Negeri secara virtual dan high level meeting pengendalian inflasi daerah. 


"Untuk inflasi kita sudah turun mulai dari bulan kemarin se-Indonesia. Jadi inflasi year on year kita diangka 5,71 persen, kalau month to month kemaren deflasi, turun 0,72 di bulan Oktober," kata El Syabrina, usai rapat di MPP Lantai III, Senin (21/11). 

Dikatakan El Syabrina, penyumbang infllasi tertinggi saat ini adalah beras. Untuk harga komoditi tersebut masih cukup tinggi di pasaran. Harga beras premium per kilogram mencapai Rp17 ribu. Sebelumnya inflasi di Pekanbaru mencapai angka 6 persen lebih. 

"Kita sudah lebih turun dari rata rata Indonesia seluruhnya. Penyumbang inflasi tertinggi itu saat ini adalah beras. Pak Kemendagri tadi melalui Kepala Bulog Nasional menyampaikan, perlu dilakukan pengadaan cadangan beras. Karena stok saat ini di Bulog sudah sangat terbatas," terangnya.

Selain itu El Syabrina menyampaikan, dari rapat koordinasi juga diinformasikan realisasi belanja pendapatan sebesar 85,31 persen

"Kalau realisasi belanja Provinsi Riau sebesar 68,35 persen, ini sudah cukup bagus dibandingkan dengan kabupaten lainnya di Riau," ungkapnya.

"Tadi juga diumumkan kota bulu kumba itu inflasinya terendah seluruh Indonesia untuk bulan ini. Kota Sintang yang tertinggi. Kalau provinsi, Kalimantan Selatan tertinggi 7,25 persen, DKI terendah 4,4 persen," tutupnya.(her).