Sudah beberapa bulan Kampung Kemuning Muda, Kecamatan Bungaraya mengalami kekeringan. Akibatnya para petani tidak dapat melakukan penanaman padi di sawahnya. Jangankan untuk menanam padi, untuk kebutuhan mandi sehari-hari saja susah.

" Saya sebagai petani kelabakan cari air untuk menanam padi di sawah Mas. Jangankan untuk menanam padi, untuk menyemai saja kita sudah kesusahan mencari air. Karena itu, sampai sekarang saya belum menanam padi dan sudah satu bulan lebih saya mengundur penanaman padi," ujar Wagirin (43) warga Kemuning Muda, Selasa (28/4) di Bungaraya.

Wagirin pun  mengaku kecewa dengan Pemerintah Kabupaten Siak yang dari dulu berjanji akan memfasilitasi segala kebutuhan petani Kecamatan Bungaraya khususnya masalah perairan.

"Dari zamannya bupati lama Pak Arwin sampai Pak Syamsuar, mereka terus menjanjikan akan memfasilitasi pertanian khususnya masalah perairan. Namun buktinya mana, sampai sekarang kami tetap kewalahan dan harus menunggu hujan turun baru bisa melakukan penanaman. Kami sebagai petani merasa kecewa dan berharap masalah air ini segera diperhatikan, apa lagi Bungaraya sebagai lumbung padi," harapnya.

Kepala UPTD Pertanian Bungaraya Suwanto ketika dihubungi melalui telpon selulernya tidak dapat memberikan solusi masalah air para petani di Kemuning Muda. Ia melimpahkannya kepada kepala UPTD BMP Bungaraya.

"Kalau masalah air di pertanian itu bukan saya yang menangani, tapi itu bagian Bina Marga dan Perairan. Silahkan hubungi pak Isran, sebagai Kepala UPTD BMP Bungaraya," ujarnya.

Semetara itu Kepala UPTD BMP Bungaraya ketika dihubungi melalui telpon selulernya mengatakan memang para petani saat ini masih kekurangan air. Sementara stok air yang diandalkan dari paket D tidak dapat memenuhi kebutuhan petani.

" Memang iya, petani kekurangan air, kita sudah berbuat seoptimal mungkin dan stok air dari paket D. Di Kampung Tuang Indrapura saat ini kita bagi-bagi air, namun masih kurang. Kita berharap saja semoga cepat hujan agar petani bisa melakukan penanaman," pungkasnya..***