Komite III DPD RI Minta Pemerintah Cari Tahu Penyebab Gagal Ginjal pada Anak

Komite III DPD RI Minta Pemerintah Cari Tahu Penyebab Gagal Ginjal pada Anak

RIAUMANDIRI.CO - Ketua Komite III DPD RI Hasan Basri meminta pemerintah segera mencari tahu penyebab kasus gagal ginjal akut misterius yang terjadi pada anak di Indonesia.

Selamat dua bulan terakhir ini, terjadi lonjakan kasus gagal ginjal pada anak mencapai 131 kasus. Anak pengidap gagal ginjal akut itu belum diketahui penyebabnya.

Senator asal Kalimantan Utara Hasan Basri menyarankan, pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan sebagai mitra dari Komite III DPD RI untuk melakukan observasi.

“Observasi terhadap 131 kasus ini menjadi penting untuk mengetahui apa penyebabnya dan bagaimana solusinya.
Hal ini bertujuan agar para pemangku kepentingan dan masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah penyakit tersebut menyebar lebih luas," kata Hasan Basri dalam keterangan, Jumat (14/10/2022).

Hasan Basri meminta juga kepada pemerintah untuk melakukan sosialisasi masif terkait penyakit ini agar masyarakat ikut berperan aktif dalam proses pencegahan.

Hasan Basri menilai, pencegahan penyebaran penyakit harus disadari dengan kebijakan yang konsisten dan terukur untuk melindungi masyarakat dari penyakit sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan mereka.

Laki-laki yang akrab disapa HB ini mendesak dilakukannya pencegahan penyakit secara konsisten agar tidak merebak lebih luas. Ia mengakui semua pihak harus terlibat dalam mencari penyebab penyakit ini untuk mempercepat upaya pemerintah.

Menanggapi apa yang disampaikan oleh Ketua Komite III DPD RI, melalui tanggapan tertulisnya Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan menyampaikan jika Dirjen Yankes telah menerbitkan Kep.Dirjen HK.02.92/I/3305/2022 tentang Tatalaksana dan Manajemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal.

“Hasil diskusi kami (Kemenkes) dengan tim dari Gambia yang mempunyai kasus serupa tentang dugaan ke arah konsumsi obat yang mengandung etilen glikol. Tapi hal ini perlu penelitian lebih lanjut karena tidak terdeteksi dalam darah,” ujarnya.

Menurutnya Kemenkes saat ini sedang koordinasi dengan expert dari WHO yang mengadakan investigasi kasus di Gambia untuk mengetahui hasil investigasinya.

Hasan Basri  berharap pemerintah daerah juga ikut berpartisipasi dalam mendorong percepatan, pengkajian dan pencegahan penyakit ini. Ia juga meminta langkah-langkah pencegahan sejak dini harus dilakukan lewat berbagai upaya.

Menurutnya kepedulian masyarakat tentang asupan yang dikonsumsi anak dalam keseharian, harus ditingkatkan dan diarahkan pada konsumsi asupan yang sehat dan bergizi sesuai standar kesehatan yang dianjurkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak menjadi lebih baik. (*)



Tags Kesehatan