Jumlah Saksi Terus Bertambah Terkait Temuan Mayat di DPRD Riau

Jumlah Saksi Terus Bertambah Terkait Temuan Mayat di DPRD Riau

RIAUMANDIRI.CO - Pihak kepolisian terus melakukan pendalaman terkait kasus temuan jasad PNS perempuan di dalam mobil yang terparkir di Basement DPRD Riau.

Berbagai upaya dilakukan guna mengungkap misteri temuan kasus ini, semula diduga gantung diri lantaran saat ditemukan dalam keadaan leher dililit seutas kain yang terikat ke pegangan mobil.


Sejak hari temuan Minggu (11/9), Satreskrim Polresta Pekanbaru terus meminta keterangan dari beberapa orang yang dianggap mengarah ke petunjuk dugaan pembunuhan.

Per Senin (11/9) ada 19 orang yang sudah dimintai keterangan, termasuk seorang pegawai Setwan DPRD Riau inisial F, yang belakangan disebut-sebut memiliki hubungan khusus dengan korban.

"Total 19 saksi sampai dengan hari ini," terang Kasatreskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Andrie Setiawan, Selasa (13/9).

Tidak hanya itu, penyidik juga tengah mendalami rekaman kamera CCTv yang jumlahnya sebanyak 7 rekaman CCtv yang ada disekitar lokasi temuan.

Upaya pendalaman terus dilakukan, jumlah saksi pun terus bertambah untuk dimintai keterangan. Sejauh ini belum ada tersangka yang ditetapkan atas temuan dugaan pembunuhan tersebut.

"Rencana hari ini akan riksa (periksa) 3 orang saksi. Saat ini masih saksi seluruhnya," papar Kompol Andrie.

Diketahui sebelumnya, jasad PNS itu merupakan seorang perempuan inisial FY (40), bertugas di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Riau.

Dugaan awal terhadap kematian korban ialah gantung diri, disaat ditemukan leher tubuhnya tergantung dengan seutas kain. Sebagain tubuhnya berada diatas kursi dengan pintu yang sedikit terbuka.

Seiring berjalan, dugaan awal itu terbantahkan dengan keluarnya hasil visum oleh dokter forensik RS Bhayangkara Polda Riau. Adanya ditemukan tanda kekerasan benda tumpul dibagian leher.

"Penyebab kematian adalah adanya kekerasan tumpul di leher yg menekan jalan nafas yg ditandai adanya Asfiksia (mati lemas). Perkiraan kematian 12 - 72 jam," singkat Kompol Andrie. (Mal)