Polisi di Riau Dikerahkan Amankan SPBU

Polisi di Riau Dikerahkan Amankan SPBU

RIAUMANDIRI.CO - Kepolisian Daerah (Polda) Riau dan jajaran mengerahkan personel untuk pengamanan di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Bumi Lancang Kuning.

Itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya gangguan keamanan pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Seperti diketahui, Pemerintah baru saja mengumumkan penyesuaian harga untuk beberapa jenis BBM. Diantaranya harga Pertalite dari Rp7.650 menjadi Rp10.000 per liter, harga Solar subsidi dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter, dan harga Pertamax dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.


Harga tersebut mulai berlaku sejak Sabtu (3/9) kemarin sekitar pukul 14.30 WIB.

"Personel diturunkan untuk pengamanan SPBU dan patroli lapangan guna antisipasi gangguan kamtibmas," ujar Kombes Pol Sunarto, Senin (5/9).

Diterangkan Kabid Humas Polda Riau itu 

Ia menerangkan, seperti di daerah Kampar, personel kepolisian di sana langsung mengambil langkah dengan melakukan kegiatan patroli dialogis dalam rangka antisipasi dampak penyesuaian harga BBM. Dalam hal ini polisi juga menyampaikan pesan-pesan Kamtibmas.

"Tujuannya yaitu untuk menciptakan Harkamtibmas (pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat,red) yang aman dan kondusif, mencegah terjadinya gangguan kamtibmas yang berdampak buruk bagi pemerintah, serta mencegah atau mengantisipasi terjadinya penimbunan BBM," sebut perwira menengah Polri yang akrab disapa Narto.

Kemudian di Dumai, kata Narto, kepolisian membagi menjadi 3 tim satuan tugas (satgas) dalam menyikapi penyesuaian harga BBM tersebut. Yaitu, Satgas Preemtif, Satgas Preventif, dan Satgas Gakkum (bila diperlukan).

Untuk Satgas Preemtif, bertugas untuk memberikan imbauan kepada masyarakat untuk memahami tujuan pemerintah dalam hal penyesuaian harga BBM. Lalu mengimbau pengusaha SPBU untuk tetap mengedepankan tata tertib pendistribusian BBM pada masyarakat, serta mengimbau kepada perusahaan agar dalam mengisi BBM kendaraan sesuai dengan kebutuhan.

Sementara Satgas Preventif, terang dia, bertugas melakukan patroli pada SPBU yang apabila terjadi antrean panjang, maka petugas melakukan langkah antisipasi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.

Berikutnya melaksanakan patroli dan pemantauan arus lalu lintas di sepanjang SPBU yang berada di jalur lintas, dan mengantisipasi adanya kerumunan yang membahas masalah penyesuaian harga BBM.

"Untuk Satgas Gakkum bertugas melakukan penindakan kepada pelaku penimbunan BBM serta mafia minyak yang ada di SPBU maupun di depot minyak di Kota Dumai," tegas mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) itu.

Dijelaskan Narto, hingga kini di Riau situasi terbilang kondusif. Semua wilayah termasuk di Kota Pekanbaru, sebagai ibukota Provinsi Riau, terpantau tidak ada sampai terjadi antrean panjang di SPBU.

Terkait ini, Kombes Sunarto turut mengimbau kepada pihak SPBU, untuk tidak melayani pembelian BBM dengan jeriken. Selain itu ia meminta agar pengelola SPBU dapat mengatur antrean kendaraan agar jangan sampai mengganggu kelancaran arus lalu lintas dari masyarakat lainnya.

"Kepada warga kita juga imbau supaya tidak membeli dengan jeriken, kendaraan dengan tangki modifikasi, dan sebagainya," pungkas Kombes Pol Sunarto.(Dod)





Tags Ekonomi