Rachmat Gobel Minta Kerajaan dan Kesultanan Ikut Aktif Perkuat Produk Ekraf
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel menerima perwakilan raja dan sultan yang tergabung dalam Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) (Ist)
RIAUMANDIRI.CO - Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel menerima perwakilan raja dan sultan yang tergabung dalam Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Kamis (18/8/2022).
Dalam pertemuan tersebut, Pimpinan DPR RI Koordinator Industri dan Pembangunan (Korinbang) melihat adanya potensi Kerajaan dan Kesultanan untuk ikut berperan aktif memperkuat produk-produk ekonomi kreatif, terlebih terdapat nilai sejarah dan budaya pada produk yang dihasilkan.
“Sebelum ke sini saya lihat dulu pameran handycraft di JIExpo. Dari situ, kalau diangkut sama para pengerajinnya ini ada nilai sejarah dan cerita. Ukiran juga kan dari Sabang sampai Merauke berbeda, makanan kita juga berbeda semua berbeda, beraneka," kata Rachmat Gobel.
"Jadi ini yang menurut saya harus kita perkuat. Nah di sini lah peran dari MAKN untuk memperkuat produk-produk usaha kecil, produk-produk ekonomi kreatif yang diwariskan dari leluhur kita sehingga menjadi produk yang bernilai tambah,” ulas politisi Partai NasDem tersebut.
Tak hanya terkait dengan ekonomi, Gobel juga berpesan agar kerajaan dan kesultanan yang bergabung dengan MAKN juga bisa ikut membangun sumber daya manusia Indonesia.
“Kerajaan kita apa yang mau kita tonjolkan? Apakah bangunannya atau kita mau membangun sumber daya manusia? Dengan nilai-nilai sejarah, kerajaan bisa menjadi bagian membangun SDM-SDM Indonesia yang seutuhnya. Ada nilai-nilai daripada leluhur, sejarah, keteladanan yang diberikan kepada kita semua,” tambah anggota dewan dapil Gorontalo tersebut.
MAKN diwakili Raden Ayu Yani Wage Sulistyowati Keoswodidjoyo selaku Sekretaris Jenderal didampingi Humas MAKN Poppy Amalya. Selain itu turut hadir pula beberapa pemimpin dari kesultanan dan kerajaan yang bergabung pada organisasi tersebut termasuk Sultan Deli XIV yang merupakan Sultan termuda.
“Kerajaan-kerajaan yang ada sekarang ada lah sebagai cagar budaya dan kami bertugas menjaga, melestarikan, melindungi adat tradisi budaya. Tetapi bukan hal ini saja, semua elemen yang ada di dalamnya juga perlu negara ikut andil untuk menjaganya," kata Raden Ayu Yani, yang juga merupakan Pengageng Kesultanan Sumenep.
Dijelaskan, sebetulnya kerajaan nusantara ini adalah sebagai akar dan sumbernya budaya dan meliputi semua elemen. Dari wastranya, kulinernya, naskah, sejarahnya lalu industrinya lalu segala macam. (*)
Dalam pertemuan tersebut, Pimpinan DPR RI Koordinator Industri dan Pembangunan (Korinbang) melihat adanya potensi Kerajaan dan Kesultanan untuk ikut berperan aktif memperkuat produk-produk ekonomi kreatif, terlebih terdapat nilai sejarah dan budaya pada produk yang dihasilkan.
“Sebelum ke sini saya lihat dulu pameran handycraft di JIExpo. Dari situ, kalau diangkut sama para pengerajinnya ini ada nilai sejarah dan cerita. Ukiran juga kan dari Sabang sampai Merauke berbeda, makanan kita juga berbeda semua berbeda, beraneka," kata Rachmat Gobel.
"Jadi ini yang menurut saya harus kita perkuat. Nah di sini lah peran dari MAKN untuk memperkuat produk-produk usaha kecil, produk-produk ekonomi kreatif yang diwariskan dari leluhur kita sehingga menjadi produk yang bernilai tambah,” ulas politisi Partai NasDem tersebut.
Tak hanya terkait dengan ekonomi, Gobel juga berpesan agar kerajaan dan kesultanan yang bergabung dengan MAKN juga bisa ikut membangun sumber daya manusia Indonesia.
“Kerajaan kita apa yang mau kita tonjolkan? Apakah bangunannya atau kita mau membangun sumber daya manusia? Dengan nilai-nilai sejarah, kerajaan bisa menjadi bagian membangun SDM-SDM Indonesia yang seutuhnya. Ada nilai-nilai daripada leluhur, sejarah, keteladanan yang diberikan kepada kita semua,” tambah anggota dewan dapil Gorontalo tersebut.
MAKN diwakili Raden Ayu Yani Wage Sulistyowati Keoswodidjoyo selaku Sekretaris Jenderal didampingi Humas MAKN Poppy Amalya. Selain itu turut hadir pula beberapa pemimpin dari kesultanan dan kerajaan yang bergabung pada organisasi tersebut termasuk Sultan Deli XIV yang merupakan Sultan termuda.
“Kerajaan-kerajaan yang ada sekarang ada lah sebagai cagar budaya dan kami bertugas menjaga, melestarikan, melindungi adat tradisi budaya. Tetapi bukan hal ini saja, semua elemen yang ada di dalamnya juga perlu negara ikut andil untuk menjaganya," kata Raden Ayu Yani, yang juga merupakan Pengageng Kesultanan Sumenep.
Dijelaskan, sebetulnya kerajaan nusantara ini adalah sebagai akar dan sumbernya budaya dan meliputi semua elemen. Dari wastranya, kulinernya, naskah, sejarahnya lalu industrinya lalu segala macam. (*)
Tags
Budaya
.jpeg)
.jpeg)
Berita Terkait
- Pengaktifan Suparman Tunggu Mendagri
- Hampir Seribu Demonstran Ditangkap, Polisi: Mereka Perusuh
- Ditetapkan jadi BBM Penugasan, Mulyanto Desak Pemerintah Kendalikan Harga Pertalite
- 750 Rumah akan Disertifikasi
- Urgensi UU PKS: Banyak Penyintas Kekerasan Seksual Masih Menunggu Keadilan
- Polisi Tak Izinkan Nobar Film G30S/PKI, Ini Alasannya
