Jamiluddin Ritonga: Pidato Jokowi Terlalu Normatif dan Tak Jelas Arah Prioritas

Jamiluddin Ritonga: Pidato Jokowi Terlalu Normatif dan Tak Jelas Arah Prioritas

RIAUMANDIRI.CO - Pengamat komunikasi politik M Jamiluddin Ritonga menilai pidato kenegaraan yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam Sidang Tahunan 2022 terkesan normatif.

Jokowi misalnya, hanya menyampaikan pemenuhan hak sipil dan praktik demokrasi, hak politik perempuan dan kelompok marjinal, harus terus dijamin.

"Pernyataan seperti itu sudah diatur mulai dari UUD hingga UU. Jokowi hanya mengulang apa yang sudah diatur dalam perundang-undangan," kata Jamil kepada media ini, Selasa (16/8/2022).

Padahal,  kata Jamil, dalam Sidang Tahunan MPR idealnya presiden menyampaikan capaian yang detail terkait pemenuhan hak sipil dan praktik demokrasi di Indonesia satu tahun terakhir. Begitu juga capaian terkait hak perempusn dan kelompok marjinal.

Selain capaian, idealnya Presiden Jokowi juga menyampaikan apa saja yang akan dilakukan pada satu tahun ke depan.

Dengan begitu masyarakat akan mengetahui apa saja yang dilakukan pemerintah dalam pemenuhan hak sipil dan praktik demokrasi serta hak perempuan dan kelompok marjinal.

Dengan pidato seperti hari ini, masyarakat tentunya tidak tahu arah prioritas pembangunan yang ingin dicapai pada satu tahun ke depan.

"Hal itu dapat membuat masyarakat apatis terhadap rencana pembangunan pemerintah. Karena itu, jangan salahkan kalau masyarakat tidak responsif terhadap pembangunan yang akan dilakukan pemerintah satu tahun ke depan," kata Jamil. (*)



Tags Presiden