NasDem Usulkan Capres 2024 Sampaikan Visi Misi Kebangsaan di MPR RI

NasDem Usulkan Capres 2024 Sampaikan Visi Misi Kebangsaan di MPR RI

RIAUMANDIRI.CO - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mendukung penguatan MPR RI. Salah satunya keterlibatan MPR RI dalam proses pemilihan presiden (pilpres).

Surya Paloh mengusulkan kepada Pimpinan MPR agar calon presiden (capres) yang ikut dalam Pilpres 2024 menyampaikan visi dan misi kebangsaan dalam sidang MPR.

Hal itu disampaikan Surya Paloh usai menerima kunjungan Silaturahmi Kebangsaan Pimpinan MPR RI dengan pengurus pusat Partai Nasdem, di Nasdem Tower, Jakarta, Jumat (1/7/22).

"Kami sepakat dengan Pak Surya Paloh. Muara dari penyelenggaraan pemilu bukan untuk memecah belah persatuan bangsa. Narasi-narasi kebangsaan yang mengedepankan kedewasaan sikap politik dan mendorong kedewasaan berdemokrasi seperti ini, selaras dengan apa yang diperjuangkan oleh MPR untuk menjaga iklim politik tetap teduh," kata Ketua MPR RI Bambang Soesatyo pada kesempatan yang sama.

Bamsoet juga mengapresiasi dukungan NasDem yang menekankan perlunya konsolidasi politik mengembalikan marwah MPR sebagai lembaga tertinggi negara.

Untuk itu, MPR RI akan meminta Badan Pengkajian MPR RI dan Komisi Kajian Ketatanegaraan MPR membuat kajian guna mengembalikan marwah MPR RI sebagai lembaga tertinggi negara.

"Bang Surya Paloh juga menyoroti perlunya perbaikan kualitas demokrasi Indonesia. Pengalaman pemilu terakhir, polarisasi masih sangat tinggi. Politik identitas terlalu bermain. Sementara masih banyak masyarakat yang belum memiliki kematangan dalam berpolitik. Akibatnya, perpecahan akibat Pemilu atau Pilkada di kalangan masyarakat masih sangat tinggi. Kesadaran berbangsa dan bernegara serta kedewasaan dalam berpolitik mutlak diperlukan saat ini," ujar Bamsoet.

Sejarah membuktikan, mewujudkan pemilu yang jujur, adil, dan berkualitas, bukanlah pekerjaan mudah. Bahkan seringkali pemilu menghasilkan residu kontestasi politik, yang berimbas pada polarisasi rakyat, dan dapat memicu lahirnya konflik horisontal.

"Esensi dari kompetisi demokrasi adalah memenangkan hati rakyat, yang bermuara pada kepentingan rakyat. Bukan justru menempatkan rakyat pada kutub-kutub polarisasi yang sarat dengan potensi konflik," pungkas Bamsoet. (*)