Komitmen Cegah Karhutla, PT RAPP MoU Bersama Pemkab Siak dan Tanoto Foundation

Komitmen Cegah Karhutla, PT RAPP MoU Bersama Pemkab Siak dan Tanoto Foundation

RIAUMANDIRI.CO - Pemerintah Kabupaten Siak, PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dan Yayasan Bakti Tanoto atau lebih dikenal dengan Tanoto Foundation melakukan penandatanganan kerjasama dan penyerahan penghargaan program desa bebas api serta melakukan penandatanganan kesepakatan bersama kolaborasi percepatan penurunan stunting di ruang rapat Raja Indra Pahlawan, Kantor Bupati Siak.

Direktur PT RAPP Mulia Nauli mengatakan, kegiatan ini adalah bukti dari komitmen PT RAPP atau Grup APRIL dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan melalui keterlibatan masyarakat dan para pihak untuk mencapai misi zero fire atau yang kerap disebut nihil kebakaran, serta komitmen perusahaan ikut mendukung program pemerintah dalam mendukung penurunan angka stunting atau khususnya di Kabupaten Siak bersama dengan Tanoto Foundation.

"Program Desa Bebas Api yang telah kita laksanakan sejak tahun 2014 ini terdiri dari beberapa program, seperti memberikan bantuan dan dukungan untuk pembersihan lahan untuk bertani atau bercocok tanam tanpa harus membakar dan tentun saja meningkatkan kesadaran masyarakat melalui sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan serta memberikan penghargaan kepada desa yang tidak mengalami kebakaran. Karena berhasil mencegah lebih baik dari pada memadamkan," tutur Mulia Nauli, Kamis (23/6/2022).


"Berkat kerjasama dan peran serta pemangku kepentingan, sejak diluncurkan program Desa Bebas Api atau Fire Free Village (FFVP) ini mampu meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar sehingga bersama-sama kita dapat menurunkan angka kebakaran hutan di Provinsi Riau, khususnya di desa-desa yang mengikuti Program Desa Bebas Api yang kita cintai ini," tambah Mulia Nauli.

Dijelaskan Mulia Nauli, diawali sejak tahun 2014 lalu, hingga hari ini telah 8 tahun PT RAPP telah bermitra dengan 39 desa/kelurahan di 5 Kabupaten di Provinsi Riau, 4 desa diantaranya di Kabupaten Siak dengan total cakupan wilayah mencapai 803.684 hektar yang telah berpartisipasi dalam Program Desa Bebas Api ini. 

Program Desa Bebas Api telah berhasil menurunkan tingkat kebakaran dari 4,279 ha pada tahun 2013 menjadi 532 ha pada tahun 2021 di desa yang ikut program Desa Bebas Api.

Program Desa Bebas Api memiliki lima elemen yaitu penghargaan kepada desa yang tidak terjadi kebakaran selama 3 bulan berturut dalam periode musim kemarau. Keterlibatan forest protection ranger untuk mendukung pencegahan kebakaran, memberi dukungan untuk pembukaan lahan dengan peralatan pertanian, meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya pembukaan lahan dengan cara membakar, serta pemantauan kualitas udara melalui perangkat PM10 di 7 lokasi di Provinsi Riau

Tahun 2021 kemarin masyarakat Teluk Lanus juga telah berhasil menimalisir kebakaran hutan dan lahan di Kampungnya kurang 1 dari ha, oleh karena itu PT RAPP akan memberikan apresiasi atas upaya dan kebersamaan yang ditunjukkan oleh masyarakat dengan dana pembangunan infrasruktur sebesar Rp 50 juta. PT RAPP memberikan penghargaan kepada 3 Kampung di Kabupaten Siak yaitu Lubuk Jering, Kampung Olak, Kampung Dayun yang mana telah sukses dalam Program Desa Bebas Api untuk menekan angka kebakaran di desa-desa tersebut sejak 2017 – 2022.

"Kami menyadari bahwa pencegahan kebakaran hutan dan lahan ini tidaklah akan berhasil 
tanpa dukungan dari semua pihak, terutama pada masyarakat, dan kita mengajak semua pihak 
untuk dapat bersama-sama melakukan pencegahan ini," ujar Mulia Nauli.

Selain itu, PT RAPP juga menandatangani Kesepakatan Bersama atau MoU tentang Kolaborasi Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Siak. Kesepakatan bersama ini 
menunjukkan peran sertap PT RAPP dalam percepatan penurunan stunting sebagai wujud dari prinsip 5C yakni Good for Community (Kebaikan bagi Masyarakat), pemenuhan kebutuhan gizi 
merupakan hak dasar anak. 

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjalankan amanat tersebut adalah dengan melindungi anak-anak dari gangguan akibat kekurangan gizi dan pola pengasuhan yang kurang tepat. Isu stunting ini menjadi perhatian serius dari PT RAPP karena persoalan ini berdampak besar pada kualitas generasi (SDM) yang akan datang. Sebagai salah satu mitra pembangunan, PT RAPP senantiasa melaksanakan berbagai kegiatan untuk mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat penurunan stunting di Provinsi Riau.

Ada 2 pendekatan yang digunakan oleh PT RAPP dalam rangka mendukung program percepatan penurunan stunting di Provinsi Riau. Pendekatan pertama adalah dengan pemberdayaan masyarakat atau community empowerment, yang diharapkan dapat menguatkan intervensi spesifik dan intervensi sensitif di tingkat komunitas. 

Pendekatan kedua adalah dengan menciptakan lingkungan yang kondusif atau enabling environment, bagi berbagai upaya percepatan penurunan stunting di seluruh level.

Partisipasi PT RAPP dalam program percepatan penurunan stunting ini selaras dengan visi APRIL 2030 yang salah satu indikatornya adalah prevelensi stunting hingga 50% di desa-desa sasaran. Hal ini juga diharapkan juga dapat berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals, khususnya pencapaian tujuan SDG's ke-2, khususnya pada target 2.2 yaitu pada tahun 2030, menghilangkan segala bentuk kekurangan gizi, termasuk pada tahun 2025 mencapai target yang disepakati secara internasional untuk anak pendek dan kurus di bawah usia 5 tahun, dan memenuhi kebutuhan gizi remaja perempuan, ibu hamil dan menyusui, serta manula.

Sementara itu, Bupati Siak Alfedri menyambut baik dan berterimakasih atas dukungan dari PT RAPP dalam mengatasi Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) dan percepatan penurunan angka Stunting di wilayah kabupaten Siak.

”Kami atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Siak menyambut baik dan mengapresiasi yang telah memberikan penghargaan melalui kebijakan yang telah di programkan manajemen PT RAPP atau April Group yaitu desa bebas api, termasuk juga dukungan dalam membantu menurunkan angka stunting," ucap Alfedri.

Alfedri juga menyampaikan penangganan masalah stunting tidak bisa di selesaikan sendiri, melainkan butuh kolaborasi semua pihak termasuk dengan swasta.

”Kolaborasi pemerintah dan pihak terkait, khususnya swasta, perguruan tinggi dan para ahli, jadi kunci guna memastikan generasi masa depan mendapatkan nutrisi yang baik," papar Alfedri.

"RAPP telah merealisasikan melalui yayasan Bakti Tanoto. ini bagian dari pada konsep Etaining atau (abcg) Akademik, bisnis (perusahaan) comenity (masyarakat) dan Government (pemerintah) termasuk media. Ini  termasuk cara paling efektif untuk menyelesaikan persoalan akselerasi tujuan dan sasaran pembangunan,” tambahnya.

Termasuk pencegahan Karhutla di kabupaten Siak berkat kerjasama semua pihak, kata dia. pemerintah, masyarakat peduli api (MPA), swasta termasuk TNI dan Polri.

”Kalau pak Mulia tadi gunakan data lama, tahun 2021 Alhamdulillah tahun 2022 sampai bulan juni ini, hanya 17 hektar. Mudah-mudahan tidak bertambah lagi. Kalau kita betul-betul peduli dan sadar akan dampak yang ditimbulkan Karhutla. Kita tidak boleh lalai, karena Karhutla 99,9 akibat ulah manusia,” ungkap Alfedri. 

”Kami juga mengapresasi PT RAPP yang telah memprogramkan desa bebas api ini. Jika 5 tahun tidak ada kebakaran hutan dan lahan di kampungnya, itu diberikan penghargaan berupa uang sebesar Rp 50 juta per kampung. Apa lagi kalau bisa menjaga tata kelola air dan kelembaban gambut dengan cara sekat kanal itu bisa mencegah karhutla," imbuhnya.

Ia juga menambahkan apa yang di programkan PT RAPP itu sejalan dengan kebijakan di kabupaten Siak ini, Siak kabupaten hijau atau Siak hijau adalah kearifan lokal yang dulu di canangkan oleh Menteri KLHK di Kota Siak tahun 2016 bertepatan dengan hari ingkungan hidup sedunia.

”Tahun 2021 kemarin kita tingkatkan regulasinya, menjadi peraturan daerah. Kita juga sudah berkolaborasi bersama CSO ada 21 NGO nasional dan Internasional yang tergabung ke dalam Sudagho Siak. Kita juga sudah menyiapkan peta jalan, tentu ini mitigasi terhadap karhutla 2014 silam,” pungkas Alfedri.

 



Tags Siak