Wakil Dekan di UIN Suska Riau tak Ngaku Usai Diduga Aniaya Seorang Mahasiswa

Wakil Dekan di UIN Suska Riau tak Ngaku Usai Diduga Aniaya Seorang Mahasiswa

RIAUMANDIRI.CO - Dugaan penganiayaan dialami oleh seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau Fakultas Ushuludin, perlakuan itu diduga dilakukan oleh Wakil Dekan.

Mahasiswa inisial ST mendapat perlakuan itu pada Senin (6/6) saat meminta tanda tangan atas peminjaman pemakaian gedung fakultas, yang membubuhkan tanda tangan ialah Wadek inisial RH.

Pengakuan mahasiswa ST ini, bahwa Wadek tersebut melakukan perbuatan penganiayaan terhadap dirinya saat itu.


"Saya ditendang pada bagian betis dan dipukul pada bagian bahu," kata mahasiswa ST menceritakan, Selasa (7/6).

Diawal pertemuan dengan Wakil Dekan itu semuanya berjalan baik-baik saja, tanpa ada emosi. Suasana mulai berubah disaat Wakil Dekan itu mempertanyakan maksud dari postingan mahasiswa ST ini beberapa waktu lalu.

Wakil Dekan RH ini menganggap bahwa postingan itu seakan-akan menyindir dirinya. Dimana postingan itu berisikan video dirinya yang sedang marah-marah.

"Kamu ini bohong ya sama saya. Sambil RH menendang kaki kiri saya pada bagian betis. Selanjutnya saya ditarik dalam sebuah ruangan dekat Fakultas Ushuluddin dan memukul bahu saya," terangnya mahasiswa ST ini sambil mencontohkan suasana yang terjadi saat itu.

Bajunya ditarik-tarik oleh Wakil Dekan RH itu, dan hendak dibawa kedalam sebuah ruangan namun hal itu tak diturutinya lantaran khawatir atas perlakuan tak terduga yang akan dialaminya.

"Setelah saya menolak, RH kemudian marah lagi dan melontarkan kata-kata kasar. Saya masih melunak dan meminta maaf kepadanya jika salah," paparnya.

Atas kejadian itu, mahasiswa ST belum membuat laporan kepolisian hanya melakukan visum di RS Bhayangkara Polda Riau. "Terkait laporan ke Polisi saya belum membuat laporan, sudah visum kemarin dan hasilnya masih menunggu," urainya.

Sementara itu, Wakil Dekan inisial RH itu membantah atas apa yang diutarakan oleh mahasiswa ST tersebut. Apa yang diceritakan ST itu tidak benar kejadiannya.

"Saya didesak terus sama ST kalau ia minta tanda tangan. Didesak terus hingga saya tarik bajunya untuk masuk ke sebuah ruangan. Dan malah saya yang dituduh melakukan pemukulan," bantah RH.

Atas dugaan penganiayaan tersebut, RH siap untuk dipanggil oleh pihak rektorat kampus. "Jika dipanggil Rektor saya siap," pungkasnya. (Mal