Tertinggi Sepanjang Sejarah, Harga TBS Riau Naik Drastis

Selasa, 03 Agustus 2021 - 14:27 WIB
Ilustrasi (istimewa)

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit periode 04-10 Agustus 2021 mengalami kenaikkan terbesar pada kelompok umur 10 -20 tahun sebesar Rp118,98/kg atau mencapai 4,50% dari harga minggu lalu. Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu ke depan naik menjadi Rp2.762,70/kg.

"Alhamdulillah, ini tercatat sebagai harga tertinggi sepanjang sejarah. Sekaligus juga menjadi kado hari jadi Provinsi Riau untuk pekebun," kata Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Defris Hatmaja di Pekanbaru Kepada Haluan, Selasa (3/8/2021).

Dikatakan Defris, dari faktor internal naiknya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikkan dan penurunan harga jual CPO dan kernel dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data. Kenaikan TBS ini pun tidak terlepas dari tingginya harga CPO, yaitu Rp12.369,57.

"PT PTPN V mengalami kenaikkan harga sebesar Rp579,08/kg, PT Sinar Mas Group mengalami kenaikkan harga sebesar Rp675,40/kg, PT Astra Agro Lestari mengalami kenaikkan harga sebesar Rp636,06/kg, PT Asian Agri mengalami kenaikkan harga sebesar Rp513,29/kg dan PT Citra Riau Sarana mengalami kenaikkan harga sebesar Rp538,55/kg dari harga minggu lalu," tuturnya

Ditambahkan Defris, sedangkan untuk harga jual Kernel, PT Astra Agro Lestari mengalami penurunan harga sebesar Rp170,00/kg, PT Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp.182,00/kg, PT Citra Riau Sarana mengalami penurunan harga sebesar Rp111,00/kg dari harga minggu lalu.

"Sementara dari faktor eksternal, harga CPO masih menjalani tren bullish. Dalam sepekan terakhir, harga naik 2,29% dan selama sebulan ke belakang kenaikannya mencapai 21,39%. Kenaikan harga CPO berdampak positif bagi Indonesia. Apalagi, CPO adalah salah satu komoditas andalan ekspor," tegasnya.

Defris berharap ke depan harga CPO dunia tetap stabil, sehingga pekebun bisa mendapat menafaat secara ekonomi di tengah terpuruknya ekonomi dunia di saat pandemi Covid-19.

Editor: M Ihsan Yurin

Tags

Terkini

Terpopuler