Ini Sejumlah Fakta Kenneth William Sebut Masjid Persis Bandung Putar Musik DJ dan Tak Berakhlak

Selasa, 06 Oktober 2020 - 10:45 WIB
Foto: Kenneth William (Dony Indra Ramadhan/detikcom).

RIAUMANDIRI.ID, BANDUNG - Seorang pemuda Bandung Kenneth William berurusan dengan polisi gegara video TikTok sebut Masjid Persatuan Islam (Persis) Bandung memutar musik DJ hingga tak berakhlak. Sejumlah fakta terungkap dari kasus itu.

1. Video TikTok Viral di Medsos

Seorang pengguna media sosial (Medsos) diamankan usai membuat konten TikTok berupa dugaan penyebaran hoaks. Pengguna medsos berinisial KWS itu mengunggah video TikTok yang menyebut masjid tak berakhlak lantaran menyetel musik.

Video TikTok itu viral di medsos sejak Senin (5/10/2020). Seperti dilihat detikcom, video berdurasi 15 detik itu memperlihatkan pria yang merupakan pengguna medsos itu sedang berdiri di sebrang masjid pesantren milik Persatuan Islam (Persis) di Jalan Pajagalan, Kota Bandung.

"Guys gua lagi jalan-jalan, terus gua denger suara ini. Ternyata suaranya dari sana," ucap pria tersebut sambil menunjuk masjid.

"Yang nyetel lagu ini bener-bener nggak ada akhlak, kacau... kacau aduh," katanya melanjutkan.

Dalam video itu memang terdengar suara musik. Adapun musik yang terdengar seperti musik beat atau musik DJ.

2. Unggahan Kenneth Dipastikan Hoaks

Tim Advokat LBH PP Persis Zamzam Rasiqin mengatakan pengambilan video itu diduha dilakukan pada Minggu (4/10) kemarin. Menurut Zamzam, video yang diunggah menyebut masjid menyetel lagu DJ merupakan hoaks. Menurut Zamzam, musik yang terdengar dalam video merupakan backsound dari aplikasi TikTok.

"Ternyata pernyataannya tersebut yang ia unggah di akun media sosialnya sendiri adalah berita bohong, ia melakukan recording di depan Pesantren Persis 1-2 Pajagalan Bandung menggunakan aplikasi dengan backsound lagu DJ dan menuduh lagu itu berasal dari masjid," kata Zamzam dalam keterangan resmi yang diterima.

Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya juga mengatakan masjid yang beralamat di Jalan Pajagalan, Kota Bandung itu tak memutar lagu DJ seperti dalam video Kenneth.

"Tidak ada musik itu, itu yang dibuat oleh dia sendiri sehingga seolah-olah dengan adanya suatu dari masjid itu akan mengundang perhatian dari masyarakat dan otomatis dari masyarakat itu akan mengikuti dia," katanya.

3. Ada 3 Video Berkaitan Tentang Masjid Persis

Ada dua video yang viral dengan pemeran yang sama. Kedua video itu berupa menanggapi pertanyaan dari orang lain. Dua video itu masing-masing berdurasi 25 dan 36 detik.

Dalam video pertama, terlihat tulisan yang merupakan pertanyaan dari netizen. Adapun pertanyaan itu meminta penjelasan dari pemilik akun dan mengingatkan agar tidak bersikap rasis.

"Bacot lu itu rasis dari mana? Orang gua bikin konten edukasi. Jangan setel lagu di masjid, meski dalam konten itu gua pakai editan, itu cuma buat perumpamaan, tapi maksudnya itu jangan setel lagu di masjid. Lu aja kali yang otaknya nggak mampu menyerap pesannya. Jadi salah tangkap," ujar pemuda itu diakhiri dengan ajakan untuk ikut give away ponsel.

Video selanjutnya juga berjenis sama. Pemilik akun itu menjawab pertanyaan netizen. Dalam video ini, ada netizen yang meminta klarifikasi dari pemilik akun.

"Ga ada klarifikasi klarifikasi. Buat apa? Sekali lagi ini tuh edukasi bukan nyebar kebencian. Edukasi masa ada klarifikasi klarifikasi, aneh orang, bingung. Gua bingung sama orang-orang kenaa sih suka salah paham otak lu aja yang nggak mampu. Gua tuh orangny anti menyebar kebencian, ngerti? Gua selalu edukasi nomor satu," ujar dia diakhiri dengan ucapan sama untuk ikut give away ponsel.

4. Diamankan Oleh Sekuriti Pesantren

Tim Advokat LBH PP Persis Zamzam Rasiqin mengatakan ada lebih dari satu konten yang dibuat pemilik akun itu di TikTok terkait masjid Persis. Video pertama yang menunjukan masjid Pesantren Persis di Pajagalan menyetel musik, konten tanya jawab dan video terakhir yang diduga akan dibuat namun tertangkap lebih dulu oleh sekuriti.

"Tertangkapnya pelaku berinisial KWS tersebut ketika sore hari menjelang magrib. Ia kembali mendatangi wilayah di sekitar Pesantren Persis 1-2 Pajagalan Bandung untuk membuat konten video yang ketiga, namun saat itu pelaku terpantau oleh security pada CCTV Pesantren, sehingga kemudian security pesantren mengambil tindakan untuk mengamankan pelaku," ujarnya lewat keterangan resmi yang diterima.

Menurut Zamzam, saat diamankan, pelaku tak mengakui perbuatannya. Namun setelah didesak, dia akhirnya mengakui akan konten-konten video yang dibuatnya.

"Pada awal mula ditanya oleh sekuriti, pelaku tidak mengakui sebagai orang yang membuat video pertama, namun setelah di desak karena baju yang ia kenakan sama dengan baju yang ada pada video pertama akhirnya ia mengakui perbuatannya," tuturnya.

5. Bikin Video Hoaks Demi Followers

"Motivasinya hanya untuk menambahkan follower di TikTok-nya," ucap Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Senin (5/10/2020).

Menurut Ulung, dengan bertambahnya followers tersebut, hal ini menjadi keuntungan bagi pelaku. Meski begitu, polisi tetap memproses KWS untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

"Sehingga dia akan mendapatkan keuntungan dari bertambahnya follower untuk mengikuti kegiatan dari tersangka tersebut," katanya.

6. Kenneth Mengaku Iseng dan Minta Maaf

Polisi telah mengamankan pria berinisial KWS (19) yang membuat video TikTok masjid Persis Bandung setel lagu DJ dan tak berakhlak. KWS mengaku perbuatannya itu hanya iseng.

"Saya cuma khilaf, iseng. Maaf," ujar dia di Mapolrestabes Bandung, Senin (5/10/2020).

Dia mengaku sama sekali tak ada maksud apapun atas video itu. Namun, dia mengakui perbuatannya itu salah dan telah merugikan.

"Enggak, sama sekali enggak. Hanya iseng. Padahal saya tuh tidak punya mimpi seperti ini. Saya paham banget saya bersalah dan menyinggung banyak orang. Padahal tuh saya punya mimpi dari dulu, saya pengen suatu saat bisa bukan terkenal dengan cara yang seperti ini tapi dengan yang mengharumkan bangsa," tuturnya.

Disinggung soal ide membuat konten tersebut, dia tak menjelaskan. Dia hanya mengaku khilaf atas apa yang diperbuat.

"Khilaf, maaf," katanya.

Dia meminta maaf atas perbuatan yang dilakukannya. Permintaan maaf ditujukan bagi masyarakat, keluarga Persis hingga kedua ortunya.

"Saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada umat Islam, kepada Persis dan kepada semua orang yang tersinggung oleh konten saya tersebut di TikTok kemarin," ujarnya. (*)

Editor: Mohd Moralis

Terkini

Terpopuler