RIAUMANDIRI.CO - Bagi banyak orang yang ingin menurunkan berat badan atau mengecilkan perut, olahraga kardio seperti jalan kaki dan lari sering jadi pilihan utama. Keduanya memang terbukti membantu membakar lemak sekaligus menyehatkan jantung serta meningkatkan daya tahan tubuh. Namun, di antara keduanya, mana yang sebenarnya lebih efektif?
Perbandingan Pembakaran Lemak
Secara umum, lari mampu membakar kalori lebih banyak dibandingkan jalan kaki. Mengutip data dari Healthline, kalori yang terbakar saat berlari bisa mencapai dua kali lipat dari yang dihasilkan saat berjalan dengan durasi yang sama.
Sebagai contoh, seseorang dengan berat badan 72 kilogram yang berjalan selama 30 menit dengan kecepatan 5 km/jam dapat membakar sekitar 156 kalori. Jika orang yang sama berlari selama 30 menit dengan kecepatan 10 km/jam, jumlah kalori yang terbakar bisa mencapai sekitar 356 kalori.
Meski begitu, bukan berarti jalan kaki tidak efektif. Dengan teknik dan intensitas yang tepat, jalan kaki tetap bisa menjadi cara yang bagus untuk membakar lemak. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain berjalan lebih cepat, menambah beban ringan, atau memilih rute dengan tanjakan untuk meningkatkan intensitas latihan.
Kuncinya adalah konsistensi. Jalan kaki yang dilakukan secara rutin dan dalam durasi cukup lama tetap dapat memberikan hasil signifikan bagi pembakaran lemak.
Pertimbangan Sebelum Memilih
1. Pemula dalam olahraga
Jika kamu baru memulai kebiasaan olahraga, mulailah dengan berjalan kaki. Lakukan dengan jarak pendek terlebih dahulu, lalu tingkatkan durasi dan kecepatan secara bertahap agar tubuh beradaptasi tanpa risiko cedera.
2. Tujuan pembakaran kalori
Untuk hasil pembakaran kalori yang lebih besar dalam waktu singkat, lari memang lebih unggul. Namun, jika kamu lebih fokus pada rutinitas jangka panjang yang mudah dijaga, jalan kaki bisa menjadi pilihan realistis.
3. Dampak terhadap tubuh
Jalan kaki tergolong olahraga low impact, yang berarti tekanan pada sendi dan otot relatif ringan. Sebaliknya, lari termasuk high impact dan memberikan beban lebih besar pada lutut serta pergelangan kaki. Jika kamu memiliki masalah pada sendi, sebaiknya pilih jalan kaki.
4. Risiko cedera
Lari memiliki risiko cedera yang lebih tinggi dibandingkan jalan kaki. Penelitian menunjukkan sekitar 19–79 persen pelari pernah mengalami cedera akibat tekanan berlebih pada otot atau sendi.(MG/FAI)