Riaumandiri.co - Jumlah titik api di Provinsi Riau telah mengalami penurunan, dengan demikian ancaman bahaya karhutla sudah dapat dikendalikan.
Puncak titik api terpantau pada 20 Juli 2025 dengan jumlah 586 titik, akan tetapi per Sabtu (25/7) jumlahnya sangat jauh menurun, terpantau hanya 56 titik.
“Hari ini kita melihat kian menurun, karhutla yang terjadi semakin padam. Jumlah hotspot hari ini 56 titik,” jelas Gubernur Riau Abdul Wahid.
Dengan turunnya jumlah titik api, diklaim berkat segala upaya penanganan yang dilakukan tim telah berhasil. Baik itu pemadaman darat, water bombing hingga modifikasi cuaca.
“Sejak minggu lalu kita telah melakukan langkah mitigasi, penanganan situasi ini kami sudah kerahkan OPD terkait membantu memadamkan api,” paparnya.
Sejauh ini, jelas Gubri Wahid, total luas lahan yang berhasil dipadamkan sejak Januari 2025 itu mencapai 1.156 hektare, kemudian jumlah garam yang telah ditabur selama modifikasi cuaca mencapai 21 ton, lalu 3,9 juta liter air water bombing.
“Tadi berdasar pantauan udara titik api sudah banyak yang padam, terutama di Rokan Hulu dan Rokan Hilir pendinginan tetap dilakukan. Untuk titik api masih dilakukan pemadaman darat, dua unit helikopter patroli dan lima helikopter water bombing,” tukas Gubri Wahid.