99.812 Jiwa Terdampak, Gubri Edy Natar Terbitkan Instruksi Penanganan Banjir

Rabu, 10 Januari 2024 - 11:33 WIB
Dua unit kendaraan mogok saat melintas di jalan lintas pelalawan beberap waktu lalu.

Riaumandiri.co - Banjir masih melanda sejumlah pemukiman warga yang tersebar di 10 Kabupaten Kota se Provinsj Riau. Dari data Pemerintah Provinsi Riau, terdapat sebanyak 43 kecamatan, dan 192 desa terendam banjir, dengan jumlah penduduk terdampak banjir mencapai 24.268 Kepala Keluarga (KK), atau 99.812 jiwa. 

Gubernur Riau Edy Natar Nasution, mengumpulkan seluruh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan mengajak semua pihak untuk bersama-sama menanggulangi bencana banjir di Riau, yang telah terjadi dalam dua pekan ini secara bersama-sama menangani banjir, karena tidak bisa secara sendiri perlu kolaborasi semua stakeholder yang ada.

"Saya sengaja mengumpulkan seluruh Forkopimda dan instansi terkait untuk menyikapi masalah banjir ini, karena penyelesaian banjir mesti bersama sama. Ada 10 daerah dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau saat ini mengalami bencana banjir. Hanya Dumai dan Kepulauan Meranti yang tidak banjir,” ujar Gubri saat memimpin rapat koordinasi dengan Forkopimda dan Bupati/Walikota se Riau penanganan banjir di Provinsi Riau, di Gedung Daerah Selasa (9/1).

Pada kesempatan tersebut, Gubri mengeluarkan arahan yang harus ditindaklanjuti masing-masing stakeholder terkait. Setidaknya ada 11 poin arahan gubernur dalam penanganan bencana banjir yang sifatnya segera. Diantaranya, pertama agar terus Memantau kondisi terkini lapangan dan menyebarkan informasi peringatan terkait curah hujan, tinggi muka air dan potensi risiko wilayah genangan.

Kedua meningkatkan koordinasi dengan TNI/Polri dan seluruh stakeholder terkait dalam upaya penanganan bencana banjir. Ketiga, selalu memberikan himbauan kepada Masyarakat agar senantiasa mengawasi aktivitas anak anak di lokasi terdampak banjir. Keempat  menginstruksikan kepada seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Riau untuk melakukan langkah-langkah konkrit guna penanganan kejadian banjir dan gerakan tanah (longsor).

“Kelima menyiapkan tempat pengungsian dan evakuasi kelompok rentan serta mendirikan dapur umum dan Posko Pelayanan Kesehatan. Menyiapkan dan Mendistribusikan kebutuhan logistik pangan dan sandang. Kemudian ketujuh mensiagakan peralatan kebencanaan (pompa, perahu, life jacket, tenda, dan kendaraan operasional) dan Dinas PUPR Provinsi Riau agar menyiagakan alat berat di lokasi rawan banjir/longsor,” kata Gubri Edy Natar.

Poin kedelepan membentuk Posko Terpadu Siaga Bencana Hidrometeorologi di Provinsi Riau dan kabupaten/Kota, Pos Lapangan di lokasi bencana dan penyediaan anggaran BTT untuk Penanganan bencana banjir. Sembilan agar dilakukan pengaturan proses belajar mengajar baik daring maupun luring pada Sekolah dan Lembaga Pendidikan yang terdampak banjir.

"Kami juga mengimbau kepada seluruh ASN Pemprov Riau, Dunia Usaha, BUMN/BUMD, Organisasi, NGO/ Lembaga Lembaga donatur untuk ikut berpartisipasi dalam rangka membantu meringankan beban Masyarakat korban bencana banjir. Terakhir kepada Bupati dan Walikota, melaporkan dan melakukan evaluasi penanganan bencana banjir secara berkala,” ungkapnya. 

Sebagaimana diketahui, banjir yang merendam 10 daerah ini disebabkan curah hujan yang cukup tinggi. Ditambah lagi dibukanya Spillway Gate (Pintu pelimpah) PLTA Koto Panjang di Kabupaten Kampar, dibuka sebanyak 5 buah pintu setinggi 60 Centimeter.

Editor: Akmal

Terkini

Terpopuler