Studi Menyebutkan Hati Manusia Tetap Muda Meski Tubuhnya Menua

Kamis, 02 Juni 2022 - 19:52 WIB
Ilustrasi

RIAUMANDIRI.CO - Sebuah studi baru mengungkapkan hati manusia memiliki kemampuan tetap awet muda meski bagian tubuh kita yang lain menjadi tua.

Hal tersebut terungkap setelah peneliti menggunakan pemodelan matematika dan teknik yang disebut penanggalan kelahiran radiokarbon retrospektif. Metode tersebut menentukan penanggalan sel manusia berdasarkan tingkat isotop karbon.

Hasilnya para ilmuwan telah menemukan bahwa proses regenerasi hati manusia sebagian besar tak terpengaruh seiring bertambahnya usia.

Bahkan menariknya peneliti menunjukkan rata-rata organ hati berusia kurang dari tiga tahun, terlepas dari berapa usia manusia.

"Tak masalah jika Anda berusia 20 atau 84 tahun. Hati Anda rata-rata tetap berusia di bawah tiga tahun," kata ahli biologi molekuler Olaf Bergmann dari Universitas Teknologi Dresden, Jerman.

Proses peremajaan merupakan fungsi kunci utama hati yaitu membersihkan zat beracun dari tubuh. Organ hati manusia rupanya memiliki kemampuan unik untuk meregenerasi sendiri setelah rusak.

Dikutip dari Science Alert, Kamis (2/6/2022) dalam studi ini tim menganalisis sampel jaringan post-mortem dan biopsi lebih dari 50 individu berusia antara 20 hingga 84 tahun.

Mereka menemukan kemampuan biologi tubuh mampu mempertahankan kontrol ketat atas massa hati sepanjang hidup manusia melalui penggantian sel-sel hati secara terus menerus.

Saat tubuh bertambah tua, tubuh kurang mampu memperbarui sel dan melakukan perbaikan.

Sementara apa yang ditunjukkan oleh studi baru adalah itu tak berlaku untuk hepatosit atau sel-sel di hati.

Meski begitu tak semua sel hati manusia memiliki kemampuan yang sama dalam peremajaan. Hati manusia tetap awet muda namun sebagian kecil dapat hidup hingga 10 tahun.

Hal itu tampaknya terkait dengan berapa banyak set kromosom yang mereka bawah.

Sebagian besar sel dalam tubuh kita, selain sel kelamin, membawa dua salinan dari seluruh genom kita.

Sel hati adalah pengecualian yang aneh karena proporsi sel yang menghasilkan lebih banyak salinan dari seluruh DNA.

"Ketika kami membandingkan sel-sel hati yang khas dengan sel-sel yang lebih kaya DNA, kami menemukan perbedaa mendasar dalam peremajaannya," ungkap Bergmann.

"Sel-sel yang khas memperbarui kira-kira setahun sekali, sedangkan sel-sel yang lebih kaya DNA dapat berada di hari hingga satu dekade," paparnya.

Temuan ini menjadi wawasan baru yang penting tentang mekanisme biologis yang mendasari cara kerja hati sehingga makin baik untuk mengetahui cara menjaganya tetap sehat dan menyembukannya dari penyakit.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa mempelajari pembaruan sel secara langsung pada manusia secara teknis sangat menantang tetapi dapat memberikan wawasan dalam mekanisme seluler dan molekuler yang mendasari regenerasi organ manusia" tambah Bergmann.

Penelitian tentang organ hati manusia tetap awet muda ini telah dipublikasikan di jurnal Cell Systems.

Editor: Nurul Atia

Tags

Terkini

Terpopuler